Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jantung Berdebar, Kepanasan, dan Kaki Pegal demi Melihat Jokowi-JK

Kompas.com - 20/10/2014, 20:16 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Bundaran Hotel Indonesia, Senin (20/10/2014) siang, berubah menjadi lautan manusia. Teriknya panas matahari tidak menghalangi warga turun ke jalan untuk menyambut Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang baru saja dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden.

Warga dari segala lapisan berbaur untuk merayakan pelantikan Jokowi dan JK. Mulai dari warga biasa dengan tampilan sederhana, hingga yang berdandanan necis.

Meski akses terganggu kirab Jokowi-JK, karyawan yang berkantor di kawasan Sudirman dan Thamrin ikut bergabung untuk merayakan hari bersejarah itu.

Lidia Sumbayak (26), misalnya. Karyawati swasta yang berkantor di Menara BCA Sudirman ini sudah bersiaga di Bundaran HI sekitar pukul 12.00 WIB sebelum Jokowi-JK tiba.

"Niatnya mau datang lebih awal, ternyata ada meeting di BEJ (Bursa Efek Jakarta). Sempat takut enggak bakal sempat melihat Jokowi karena pukul 11.00 siang masih di BEJ," kata Lidia.

Beruntung, ketakutannya tidak menjadi kenyataan. Untuk kali pertama, ia akhirnya melihat langsung sosok yang dielu-elukanya itu.

Lidia tak sendirian. Ia datang bersama-sama rekan kerjanya. Mereka kompak dalam balutan busana kantor serba putih sebagai rasa penghormatan untuk Presiden. "Kemarin, lewat e-mail, karyawan kantor diberi info untuk pakai baju nuansa putih," ujarnya.

Sebagian lalu memilih tinggal di depan gedung, sementara Lidia dan dua rekan kerja perempuan "nekat" menerobos kerumunan massa saking ingin melihat Jokowi-JK lebih dekat dan merasakan euforia perayaan ini.

Ia rela berpanas-panasan di tengah kerumunan massa, tidak peduli ketika harus berdesak-desakan, berebut menjabat tangan Jokowi yang diarak menggunakan andong.

"Whatever happens, it's for Jokowi," ujar Lidia berserah. Ia mengaku sangat senang bisa melihat langsung Jokowi.

Sayangnya, ia tak sempat berjabat tangan lantaran ramainya massa. Namun, ia sempat berfoto di depan Mercedes Benz berpelat merah RI 1 yang tidak lain adalah mobil resmi kepresidenan. Foto itu lalu ia unggah di akun Path-nya dengan tagar #noraklevelpestarakyat.

Meski jam kerjanya sempat "terinterupsi", Lidia mengatakan bahwa atasannya tidak keberatan. Melihat banyak warga yang begitu antusias menyambut presiden baru, ia berharap, Jokowi dan JK dapat memberi harapan baru dan tidak mengecewakan rakyat.

Perasaan bahagia turut dirasakan Rachel Kaloh (27) yang datang dari kantornya di kawasan Kuningan. Bersama enam rekan kerjanya, mereka menumpang mobil kantor, dan tiba di dekat Bundaran HI sebelum pukul 11.00.

"Sebelumnya, kami memang tidak berencana datang. Setelah menonton Jokowi berpidato di MPR, kami spontan berniat pergi ke sini," ucap Rachel.

Jantung berdebar, kepanasan, dan kaki pegal. Rachel mendeskripsikan kondisinya saat itu. "And it's worth it. Akhirnya melihat Jokowi dan JK dengan mata kepala sendiri. Terharu. He-he-he," kata Rachel, yang belum pernah melihat Jokowi dan JK secara langsung.

Sama seperti Lidia, Rachel datang khusus untuk melihat pemimpin negara mereka yang baru, bukan karena kuliner gratisan. "Tadinya mau nyoba kuliner gratis. Cuma, kejauhan," kata Rachel. (Daniel Ngantung)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com