Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Ahok Menjadi Pemandu Siswa TK di Balaikota

Kompas.com - 24/10/2014, 12:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siswa-siswi TK dan SD tampak senang begitu mendapat penjelasan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama terkait ruang kerja yang pernah digunakan oleh para gubernur.

Anak-anak TK yang mengikuti Jakarta Kids Festival 2014 itu menunjukkan rasa keingintahuan mereka ketika Basuki menjelaskan perihal gedung Balaikota.

"Kalau Pak Ahok (Basuki) ruangannya di mana?," tanya Abel, salah seorang siswa, Jumat (24/10/2014).

"Kalau Bapak ruang kerjanya di lantai 2, beda sama ruangan kerjanya Pak Jokowi," jawab Ahok.

Kemudian Ahok menjelaskan, ruang kerja Joko Widodo berada di lantai dasar Balaikota. Pada masa pemerintahannya, Gubernur DKI Ali Sadikin membangun gedung Balaikota hingga 23 lantai.

Kemudian, saat itu Ali Sadikin juga membangun jembatan penghubung yang menghubungkan gedung lama dengan gedung baru Balaikota Jakarta. Di jembatan penghubung lantai 2 Balaikota itulah yang dipergunakan khusus untuk ruang kerja Wakil Gubernur DKI.

"Saat Pak Sutiyoso menjadi Gubernur dan Pak Foke (Fauzi Bowo) jadi Wagub, mereka menggunakan lantai 1 dan 2 ruang kerja Balaikota dan ruang kerja lantai 3 untuk Sekda. Tapi, pas Pak Foke jadi Gubernur, Pak Foke tidak mau pindah ke ruang kerja di lantai bawah," kata Ahok.

"Kenapa, Pak?," tanya Abel lagi.

"Kalau ruang kerja di lantai 2 ini bisa langsung lihat ke Monas. Soalnya ruang kerja Pak Sutiyoso di lantai bawah itu pemandangannya cuma tembok. Hahaha," kata Basuki tertawa.

Karena Foke tidak pindah ruang kerja, akhirnya sang wakil gubernur pendamping Foke, Prijanto menggunakan ruang kerja di lantai 3. Setelah itu, Jokowi kembali menggunakan ruang kerja yang bekas digunakan Sutiyoso. Sementara Ahok menggunakan ruang kerja Foke.

"Tapi nanti kalau saya dilantik jadi Gubernur, kata Pak Jokowi harus turun ke (ruang kerja) bawah, enggak boleh kerja (di ruang kerja) di lantai atas lagi," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com