"Ada ratusan kegiatan (terdampak) tapi tinggal yang nilainya kecil. Kalau yang besar sudah selesai semua," kata Kepala ULP I Dewa Gede Soni Aryawan, di Balaikota Jakarta, Jumat (24/10/2014).
Proyek besar yang Soni maksud termasuk normalisasi sungai dan pemeliharaan jalan-jalan utama. Adapun proyek kecil yang terdampak kerusakan server ini, sebut dia, mencakup pemeliharaan jalan-jalan kecil, seperti jalan kelurahan. "Yang nilai anggarannya hanya sekitar Rp 1-2 miliar," ujar dia.
Sementara itu, Koordinator Kelompok Kerja 4 ULP DKI Jakarta, Agus Darmanto menuturkan, rusaknya server membuat ia dan rekan-rekannya untuk sementara tidak bisa bekerja. Semua dokumen yang ada di server itu, ujar dia, tidak bisa dibuka.
"Ada semacam sistem yang tidak bisa terbaca. Kalau kami bekerja pada sistem yang belum normal kan jadi waswas juga. Makanya kami tidak kerjakan dulu," ujar Agus. Menurut dia, langkah selanjutnya terkait tender yang ditangani lembaga ini harus menunggu rekomendasi dari Badan Pengawas Kuangan dan Pembangunan (BPKP).
Pasalnya, kata Agus, ULP DKI tidak bisa mengubah jadwal lelang jika tidak ada dasar hukumnya. Bila rekomendasi itu ada, barulah perpanjangan waktu atau perubahan jadwal lelang itu bisa dilakukan.
Seperti diberitakan sebelumnya, ratusan dokumen lelang proyek di ULP DKI Jakarta hilang akibat rusaknya server milik Lembaga Pengadaan Secara Elektronik (LPSE). Kerusakan itu menyebabkan terhambatnya proses lelang proyek di DKI Jakarta untuk sisa tahun anggaran 2014.
Server mulai tidak dapat diakses sejak 4 Oktober 2014. Meski belum dapat dipastikan penyebab kerusakan server, Soni menduga hal tersebut berhubungan dengan kebakaran yang terjadi di ruang panel listrik di basement lantai dua pada Sabtu (4/10/2014).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.