Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ancam Copot Camat dan Lurah yang Tak "Blusukan"

Kompas.com - 25/11/2014, 17:25 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta lurah dan camat terjun langsung atau blusukan untuk ikut membantu warga dalam menanggulangi banjir. Bahkan, dia tidak segan-segan mencopot camat-lurah dan menjadikan mereka staf jika tidak terjun langsung mengantisipasi banjir.

"Begini, banjir ini akan menjadi penilaian. Camat dan lurah tidak terjun ke lapangan memantau banjir dan warganya, kita stafkan mereka, gampang saja," ujar Ahok, sapaan Basuki, di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Ahok menjelaskan, pada musim hujan saat ini, Pemprov DKI memprediksi ada 634 rukun warga (RW) di 125 kelurahan di Jakarta yang tergenang. Sebagian besar RW terdapat di daerah Jakarta Selatan dan Jakarta Utara yang dialiri sungai-sungai besar. [Baca: Ahok: Jakarta Tidak Boleh Banjir akibat Saluran]

Dengan demikian, kata dia, perlu peran serta dari lurah dan camat untuk mengecek saluran yang terhubung ke sungai dan memantau kesiapan rumah pompa sehingga masing-masing wilayah siap menghadapi banjir kali ini.

"Sekarang kalau tidak mau ada banjir, ya dicek dong saluran air yang terhubung ke sungai, digali, atau cek mana saja rumah pompa di wilayahnya yang tidak jalan, jangan hanya menerima laporan saja," ujar dia.

Hal ini berbeda dengan Kampung Pulo dan Bukit Duri, yang selalu terendam banjir. Menurut Ahok, warga yang berada di bantaran Kali Ciliwung masih enggan direlokasi dan upaya normalisasi kali dan sungai menjadi terhambat. [Baca: Ahok: Kalau Kampung Pulo, Tidak Usah Omong Deh]

Dia mengatakan, hambatan dapat dilihat dengan dibangun kembali ruko yang sudah dibongkar oleh Pemprov DKI. Namun, dia menargetkan tahun 2016 Kampung Pulo akan bebas dari banjir.

"Bicara jujur Kampung Pulo pasti karena mereka tinggal di dalam sungai. Bukit Duri juga banjir, kecuali bisa dibereskan," katanya.

Sementara itu, untuk kondisi pompa air yang banyak rusak, dia pun tidak menyangkalnya. Selama dua tahun ini, dia merasa Dinas Pekerjaan Umum tidak begitu efektif dalam bekerja. Dia mengaku telah menginstruksikan agar saluran yang tersumbat segera dibenahi agar aliran air tidak meluap ke jalan dan menjadikan genangan.

"(Pompa-red) Terus kita perbaiki, jadi saya katakan dua tahun PU enggak jelas komandonya, apalagi Selatan. Misalnya, di Pejaten, ada sheet pile yang tinggi salurannya itu hanya lubangnya sedikit. Bagaimana enggak banjir," kata dia. (Bintang Pradewo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Akibat Bakar Pakaian Istrinya, AS Ditetapkan Jadi Tersangka Kasus Kebakaran di Jalan Semeru Raya

Megapolitan
Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Bocah yang Jatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung Sebelumnya Pamit Mau Mengaji

Megapolitan
Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Dugaan Pungli Oknum Ormas di Samping RPTRA Kalijodo, Minta Pengendara Motor dan Mobil Bayar untuk Melintas

Megapolitan
Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com