Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalau Mau Bangun Kota, Paling Gampang "Nyontek" Singapura

Kompas.com - 25/11/2014, 13:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menjadikan Singapura sebagai salah satu acuan pembenahan di Jakarta. Menurut Ahok, beberapa tahun silam, Singapura memiliki masalah yang sama dengan Jakarta, tetapi akhirnya pemerintah dan masyarakat di "Negeri Singa" itu dapat mengatasinya.

"Bagaimanapun juga kalau kita mau bangun kota, saya katakan paling gampang itu nyontek Singapura. Dia sudah punya pengalaman," kata dia seusai mengadakan pertemuan dengan Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Teo Ser Luck, di Balaikota Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Ahok berujar, salah satu permasalahan yang telah berhasil diatasi Singapura adalah pengolahan air limbah dan pengelolaan air bersih. Selain itu, kata dia, Pemerintah Singapura juga berhasil membuat warganya rela menyerahkan sebagian lahannya untuk pembangunan sarana transportasi massal, yakni dengan cara menaikkan koefisien lantai bangunan (KLB) bagi warga yang terkena dampak pembangunan.

"Kita juga akan naikkan KLB kita seperti di Singapura. Jadi, rumah warga yang dilewati kereta boleh tinggi. Gedung Anda boleh tinggi kalau dilewati mass rapid transit. Kita ingin nyontek banyak dari Singapura," ujar dia.

Mengenai pertemuannya dengan Teo, Ahok memaparkan bahwa mereka lebih banyak membahas mengenai rencana kerja sama yang akan dilakukan oleh Pemerintah Singapura dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, baik dalam bidang industri, transportasi, maupun pembangunan lainnya. Menurut dia, kunjungan Teo pada hari ini akan segera ia tindak lanjuti ke jajaran petinggi BUMD-BUMD milik Pemprov DKI maupun ke Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta.

"Kita bisa bangun kawasan industri bersama, reklamasi bersama, kereta barang, pengolahan air limbah, banyaklah pokoknya. Jakarta sudah punya masterplan, transportasi massal dengan RTH yang cukup. Jadi, Jakarta mesti dibuat enak orangnya," papar pria asal Belitung Timur itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com