Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Wagub Sendiri, Ahok Diminta Tunggu PP

Kompas.com - 25/11/2014, 09:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Basuki Tjahaja Purnama bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo di Istana Bogor, Senin (24/11/2014). Pertemuan tersebut membicarakan prosedur pengajuan nama wakil gubernur DKI Jakarta yang saat ini kosong.

Usai bertemu Mendagri, pria yang akrab disapa Ahok tersebut disarankan untuk menunggu keluarnya Peraturan Pemerintah (PP). Bila berpedoman pada Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2014 mengungkapkan bila gubernur bisa mengajukan nama sendiri tanpa melalui DPRD.

"Jumat ini dikeluarkan PP-nya. Kalau cepat, Senin atau Selasa saya masukkan," ungkap Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (25/11/2014).

Dalam Perppu Nomor 1 Tahun 2014 pun dijelaskan bahwa gubernur harus mengajukan nama wakilnya 15 hari setelah dilantik. Dikatakan Ahok bahwa waktu tersebut merupakan waktu kerja.

"15 hari itu bukan 15 hari kalender. Tapi 15 hari kerja," ucapnya.

Basuki Tjahaja Purnama dilantik Presiden Joko Widodo menjadi Gubernur DKI Jakarta, Rabu (19/11/2014). Masih ada 10 hari kerja waktu untuk mengajukan nama wakilnya.

Saat ini, menyeruak nama Boy Sadikin untuk mendampingi Ahok sebagai Wakil Gubernur. Ketua DPD PDI Perjuangan DKI Jakarta tersebut disebut Fraksi PDI Perjuangan di DPRD DKI Jakarta merupakan orang yang akan didorong partai berlambang banteng moncong putih. Bagaimana pun Jokowi-Ahok saat Pilkada DKI 2012 berhasil duduk menjadi gubernur dan wakil gubernur karena diusung PDI Perjuangan dan Partai Gerindra.

Saat itu, Jokowi membawa bendera PDI Perjuangan "dikawinkan" dengan Ahok yang saat itu membawa bendera Partai Gerindra. Namun, di tengah perjalanan, Jokowi mencalonkan diri menjadi presiden dan terpilih menjadi orang nomor satu di Indonesia, sehingga Ahok sebagai wakil gubernur yang sudah menyatakan diri keluar dari Partai Gerindra akhirnya menempati posisi gubernur DKI Jakarta.

Selain nama Boy Sadikin, Deputi Gubernur Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup DKI Jakarta Sarwo Handayani pun pernah disebut-sebut Ahok cocok menjadi pendampingnya sebagai Wakil Gubernur. (Adi Suhendi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com