Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menuju "Perdamaian" di DPRD DKI...

Kompas.com - 28/11/2014, 08:26 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Dua kubu di DPRD DKI Jakarta mulai mencair, setelah selama tiga bulan setelah dilantik tidak ada tanda-tanda pembentukan alat kelengkapan. DPRD DKI Jakarta menjanjikan pembentukan alat kelengkapan akan terbentuk paling lama pada pekan depan.

Saat ini, fraksi-fraksi yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat (KIH) maupun Koalisi Merah Putih (KMP) secara perlahan sudah mencapai kesepakatan mengenai pembagian ketua-ketua komisi yang ada di dalam lembaga tersebut.

"Dalam 2-3 hari ini sudah ada rapat, tapi belum rapat formal, sih. Pekan depan baru ada rapat pimpinan, kemudian rapat antar fraksi. Intinya, komunikasi memang sudah mulai terjalin. Minggu depan selesai," kata anggota fraksi Partai Hanura Ongen Sangaji saat dihubungi, Kamis (27/11/2014).

Ongen membantah bahwa selama ini terjadi pergesekan antara kubu KIH dan KMP. Menurut dia, tak kunjung terbentuknya alat kelengkapan di DPRD DKI lebih disebabkan padatnya kegiatan yang berhubungan dengan proses pergantian kepemimpinan di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dari Joko Widodo ke Basuki Tjahaja Purnama.

"Perbedaan itu kan hal biasa. Kalau kemarin-kemarin belum terbentuk karena jadwal penuh. Kan ada pengunduran diri Jokowi, terus pelantikan Ahok. Baru sekarang jadwalnya lowong. Intinya, kita semua teman, kalau ketemu saling tegur, kok," ujar Ongen.

Sebagai informasi, 106 anggota DPRD DKI dilantik pada 25 Agustus 2014. Namun, setelah tiga bulan berselang, mereka tak kunjung bisa membentuk alat kelengkapan akibat tak mencapainya kata sepakat mengenai pembagian kursi pimpinan komisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 6 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 6 Juni 2024

Megapolitan
Hari Ini, Massa Buruh Bakal Demo Tolak Tapera di Depan Istana Negara

Hari Ini, Massa Buruh Bakal Demo Tolak Tapera di Depan Istana Negara

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok:Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 6 Juni 2024, dan Besok:Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Cara Beli Tiket Masuk Monas dan Harga Tiketnya

Cara Beli Tiket Masuk Monas dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Dishub Jaksel Cabut Pentil 823 Kendaraan Roda Dua karena Parkir Sembarangan

Dishub Jaksel Cabut Pentil 823 Kendaraan Roda Dua karena Parkir Sembarangan

Megapolitan
'Tapera Bakal Jadi Beban Tambahan Guru dengan Gaji Sangat Kecil dan Kurang'

"Tapera Bakal Jadi Beban Tambahan Guru dengan Gaji Sangat Kecil dan Kurang"

Megapolitan
Belajar dari Kasus Ibu Cabuli Anak, KPAI: Orangtua Belum Tentu Menjamin Keamanan Anak

Belajar dari Kasus Ibu Cabuli Anak, KPAI: Orangtua Belum Tentu Menjamin Keamanan Anak

Megapolitan
KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Vandalisme, KCI Bakal Ambil Tindakan Tegas

KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Vandalisme, KCI Bakal Ambil Tindakan Tegas

Megapolitan
Berkurban 62 Ekor Sapi, PAM Jaya Siap Bantu Masyarakat yang Membutuhkan

Berkurban 62 Ekor Sapi, PAM Jaya Siap Bantu Masyarakat yang Membutuhkan

Megapolitan
Kronologi Kasus 'Bullying' Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Kronologi Kasus "Bullying" Siswi SD di Depok, Mulanya Korban Ditantang Duel untuk Masuk Geng

Megapolitan
Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Lari Pagi Bareng Zita Anjani, Sandiaga Uno Optimis Kepemimpinan Perempuan di Jakarta Berikan Efek Positif

Megapolitan
Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Rangkaian KRL Manggarai-Kampung Bandan Jadi Sasaran Aksi Vandalisme

Megapolitan
Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Trotoar di Pulogadung Sempit, Warga Terpaksa Jalan di Jalur Sepeda

Megapolitan
Siswi SD Korban 'Bullying' di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Siswi SD Korban "Bullying" di Depok Dikenal sebagai Anak Yatim yang Pendiam

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Ibu yang Cabuli Anak Kandung Menyerahkan Diri Setelah Tahu Diincar Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com