Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Terdakwa Kasus Pelecehan Seksual di TK JIS "Panen" Dukungan

Kompas.com - 01/12/2014, 13:28 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lima terdakwa kasus pelecehan seksual di Taman Kanak-kanak Jakarta International School (JIS) kembali menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (1/12/2014).

Para terdakwa hadir untuk mengikuti sidang dengan agenda pemeriksaan terhadap ahli. Kelima terdakwa yang melakukan pelecehan seksual terhadap bocah berinisial MAK itu ialah Awan, Agun, Zainal, Syahrial, dan Afriska. [Baca: Asisten Guru JIS: Rasa Sakitnya Tuh di Sini]

Kelimanya hadir mengikuti sidang di ruang sidang utama Prof H Oemar Seno Adji di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Sidang kali ini berlangsung tertutup. Ketua Serikat Pekerja JIS Ruly Iskandar membenarkan kelima terdakwa hadir pada persidangan kali ini.

"Lima orang, yang menjadi tenaga kontrak, sebagai tenaga kebersihan kontrak (di JIS)," kata Ruly, saat berbincang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin siang.

Ruly mengaku organisasinya mendukung kelima terdakwa dalam kasus ini. Dia meyakini tuduhan dari ibu MAK tidak benar.

"Pada prinsipnya, kami dari JIS, mendukung para terdakwa, karena kami yakin kejadian ini sebenarnya tidak pernah ada. Jadi, yang dituduhkan oleh si ibu itu kepada pihak terdakwa ini dan kedua guru JIS adalah rekayasa belaka," ujar Ruly.

Hadir mengikuti persidangan ini ialah beberapa orangtua yang anaknya bersekolah di JIS. Kehadiran beberapa orangtua ini disebut juga sebagai bagian untuk mendukung para terdakwa.

Salah satunya ialah Maya Lestari, orangtua murid yang anaknya sekolah di kelas II dan V SD di JIS. Maya mengaku yakin tak ada kejadian asusila itu di JIS. Ia beralasan karena kerap berada di sekolah dan mengetahui suasananya.

"Setiap hari saya tahu ritme pekerja, murid, guru di sekolah. Karena kita tahu aktivitas mereka dari jam ke jam, tidak mungkin (ada kejadian dugaan asusila) karena cleaning service itu mereka tidak berani bicara ke murid," ujar Maya.

Karena anaknya masih bersekolah di sana, seharusnya dia juga merasa khawatir jika memang para terdakwa terbukti benar bersalah nantinya. "Seharusnya, saya yang paling khawatir, soalnya anak saya kan di situ," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com