Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Di Indonesia Kan Belum Pernah Terjadi Gubernur Lawan DPRD

Kompas.com - 18/01/2015, 17:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan, perlawanan dia terhadap DPRD terkait usulan anggaran "siluman" sebesar Rp 8,8 triliun di Rancangan APBD (RAPBD) DKI 2015 tidak akan mengganggu hubungan eksekutif dengan legislatif. Ia pun tak mempermasalahkan jika nantinya DPRD DKI menolak membahas APBD 2015.

"Memang gue pikirin kalau dia (DPRD) enggak mau bahas (anggaran)? Kita tes aja, di Indonesia kan belum pernah terjadi Gubernur lawan DPRD," tegas Basuki, di gedung Smesco, Jakarta, Minggu (18/1/2015). 

Anggaran "siluman" yang ditengarai usulan DPRD itu dinamakan anggaran visi dan misi. Dana senilai Rp 8,8 triliun itu terdiri dari sosialisasi SK Gubernur dan pengadaan barang di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) DKI. Melihat adanya anggaran "siluman" ini, Basuki pun langsung mencoret kegiatan fiktif tersebut.

"Ini di DPRD sudah tidak ada lagi Koalisi Indonesia Hebat atau Koalisi Merah Putih, yang ada Koalisi Duit Hebat. Ya, sudahlah kalau anggaran enggak mau dibahas, DKI pakai anggaran tahun lalu saja," kata pria yang akrab disapa Ahok ini.

Sebelumnya diinformasikan, Gubernur Basuki geram mengetahui munculnya anggaran tidak sesuai yang merupakan pokok pikiran (pokir) DPRD DKI kepada SKPD DKI sebesar Rp 8,8 triliun pada RAPBD DKI 2015. Atas sikap DPRD yang masih mengajukan anggaran tersebut, pria yang akrab disapa Ahok itu pun bahkan bakal membentuk dua kubu.

"Hari Senin saya bikin dua kubu, kubu yang mau ikut saya dan kubu yang tidak terima anggarannya saya coret, kalau APBD tidak mau dibahas ya saya gunakan APBD 2014 saja. Jadi, anggota DPRD yang mau dukung saya gunakan APBD 2014, datang ke Balaikota. (Anggota DPRD) yang enggak mau dukung saya, enggak usah datang ke Balaikota, ribut saja sudah sama saya," tukas Basuki. 

Sikap Basuki yang mencoret anggaran "siluman" itu ditengarai jadi penyebab DPRD batal menggelar paripurna pada Jumat (16/1/2015) lalu. Sedianya pada hari itu, Basuki menyampaikan pidato jawaban atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD DKI dalam paripurna RAPBD 2015. Apabila pembahasan APBD ini sesuai jadwal yang berlaku, maka pengesahan APBD akan dilaksanakan pada 23 Januari 2015.

Atas keterlambatan pengesahan APBD ini, Pemprov DKI mendapat surat teguran dari Kemendagri. Seharusnya, Pemprov DKI sudah menyerahkan APBD yang telah disahkan oleh DPRD DKI paling lambat 31 Desember 2014 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

KPAI Minta Polisi Kenakan UU Pornografi ke Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar

Megapolitan
Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Sudah Lakukan Ganti Untung, Jakpro Minta Warga Kampung Susun Bayam Segera Kosongi Rusun

Megapolitan
Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Anak di Jaktim Disetubuhi Ayah Kandung, Terungkap Ketika Korban Tertular Penyakit Kelamin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com