Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah PKL, Kini Giliran Komunitas Kota Tua yang Ditertibkan

Kompas.com - 29/01/2015, 19:31 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa bulan terakhir Pemerintah Provinsi DKI Jakarta gencar melakukan upaya revitalisasi bangunan Kota Tua. Serangkaian tahap mulai dikerjakan satu persatu.

Salah satu yang menjadi langkah awal adalah dengan menertibkan Pedagang Kali lima di sekitar Kawasan Kota Tua pada Senin (19/1/2015) kemarin.

Usaha untuk menjadikan Kota Tua sebagai kawasan yang nyaman, bersih dan rapi tidak cukup hanya menertibkan Kota Tua dari PKL saja, tetapi juga perlu menata komunitas-komunitas yang ada di kawasan tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Unit Pengembangan Kawasan Kota Tua, M. Kadir. Saat ini Kota tua memiliki 16 komunitas, beberapa di antaranya ialah komunitas sepeda ontel, manusia batu, mobil antik, pelukis dan beberapa komunitas lainnya.

Kadir menyampaikan, mereka akan memilah mana saja komunitas-komunitas yang layak masuk kawasan Kota Tua. "Hanya komunitas yang memiliki kreativitas, unik dan berkualitas saja yang akan ditampung," ujar Kadir, Kamis (29/1/105).

Kadir melanjutkan, penertiban itu untuk meminimalisir komunitas-komunitas yang hanya minta uang ke pengunjung. "Ada komunitas yang tidak jelas kegiatannya lalu minta uang sama pengunjung. Kita akan tertibkan yang seperti itu," ujarnya.

Ia berencana akan mengumpulkan seluruh komunitas-komunitas di Kota Tua untuk melihat prestasi, keunikan dan kualitas komunitas tersebut. Ia berharap para komunitas itu bisa saling berkompetisi untuk menunjukan yang terbaik.

Rencana penataan komunitas Kota Tua disambut baik oleh salah satu anggota komunitas lukis, Basuki Sucipto. Pelukis berusia 73 tahun ini sudah lama mendambakan suasana Kota Tua yang nyaman dan rapi.

Ia tak keberatan jika komunitas harus saling berkompetisi untuk mewujudkan kawasan Kota Tua yang tertib. Meski begitu, ia berharap pemerintah juga bisa menyediakan tempat untuk komunitas yang tidak boleh berkreasi atau mencari uang di Kota Tua.

"Kami rindu penataan yang baik dan rapi. Tetapi kami juga ingin disediakan tempat untuk menampilkan karya kami," kata Sucipto

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

[POPULER JABODETABEK] Korban Pesawat Jatuh di BSD Sempat Minta Tolong Sebelum Tewas | Kondisi Jasad Korban Pesawat Jatuh di BSD Tidak Utuh

Megapolitan
Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Rute Bus Tingkat Wisata Transjakarta BW2

Megapolitan
Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Cara ke Mall Kelapa Gading Naik Kereta dan Transjakarta

Megapolitan
Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Ayah di Jaktim Setubuhi Anak Kandung sejak 2019, Korban Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Sempat Tersendat akibat Tumpahan Oli, Lalu Lintas Jalan Raya Bogor Kembali Lancar

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Ibu di Jaktim Rekam Putrinya Saat Disetubuhi Pacar, lalu Suruh Aborsi Ketika Hamil

Megapolitan
Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Komnas PA Bakal Beri Pendampingan Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Penanganan Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Lambat, Pelaku Dikhawatirkan Ulangi Perbuatan

Megapolitan
Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Pendaftaran PPDB Jakarta Dibuka 10 Juni, Ini Jumlah Daya Tampung Siswa Baru SD hingga SMA

Megapolitan
Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Kasus Perundungan Siswi SMP di Bogor, Polisi Upayakan Diversi

Megapolitan
Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com