Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Pemeriksaan Kecepatan Outlander Diketahui Pekan Depan

Kompas.com - 04/02/2015, 09:28 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kecepatan mobil Mitsubishi Outlander yang dikemudikan Christopher Daniel Sjarief (23) masih diselidiki. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah kecepatan mobil tersebut normal ketika terjadi kecelakaan.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Sutimin mengatakan, yang bisa disebut kecepatan normal sebuah kendaraan adalah di bawah 60 kilometer per jam.

"Kalau masih di bawah 60 kilometer per jam masih normal-lah, kalau lebih, misalnya 70 kilometer per jam itu sudah parah, apalagi 100 km per jam," kata Sutimin saat dihubungi di Jakarta, Rabu (4/2/2015).

Sutimin juga menyebutkan, pemeriksaan juga dilakukan untuk mengetahui upaya mengerem dari si pengemudi. Sebelumnya, seorang saksi mata mengatakan, mobil yang dikemudikan Christopher melaju dengan kecepatan yang cukup tinggi tanpa berusaha untuk mengerem.

"Kita harus membandingkan keterangan dari saksi dengan bukti dari pemeriksaan," tandas Sutimin.

Sutimin menyebutkan, pemeriksaan yang dilakukan oleh Traffic Accident Analis (TAA) memakan waktu sekitar dua hingga tiga minggu sehingga kemungkinan hasilnya baru akan diketahui minggu ini atau minggu depan.

Selain itu, untuk pembanding, kepolisian juga meminta Agen Pemegang Merek (APM) Mitsubishi untuk memeriksa kondisi mobil tersebut saat kecelakaan. Karena pemeriksaan dilakukan di Jepang, waktu yang dibutuhkan juga sekitar tiga minggu.

"Kami maunya sih secepatnya, tetapi kan memang harus menunggu, itu kan ada prosesnya. Kalau hasilnya sudah ada akan segera kami tentukan, kecepatannya melebihi batas normal atau tidak," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Pemprov DKI Razia 2.070 Pengemis dan Gelandangan Sejak Awal 2024

Megapolitan
Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Caleg PKS Asal Aceh Dapat Sabu dari Malaysia, Dikemas Bungkus Teh China

Megapolitan
KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

KAI Commuter Line: Tak Ada Korban Dalam Kecelakaan KRL dan Sepeda Motor di Ratu Jaya Depok

Megapolitan
Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Banyak Remaja Nongkrong di Bundaran HI hingga Dini Hari, Polisi Minta Orangtua Awasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com