Itulah pemandangan yang ditampilkan sebuah video yang diunggah akun bernama Jakartanicus di YouTube, Rabu (11/2/2015). Yang menarik, video itu berjudul "Demo Bayaran?"
Seorang perempuan yang ikut berunjuk rasa mengaku datang ke lokasi demo bersama sekitar 20 orang. Dia mengaku dibayar Rp 30.000.
"Mendukung Jokowi lantik (BG) jadi (kepala) Polri. Udeh," jawab perempuan itu ketika ditanya tujuannya berunjuk rasa.
"Mengapa dukung Jokowi lantik (BG) jadi (kepala) Polri?" kata si penanya.
"Gak tau saya juga. Saya kagak pernah nonton TV," jawab perempuan itu.
Ia menambahkan, dia hanya disuruh orang yang dipanggilnya Bu Eli. Dia lalu menunjuk seorang perempuan berkaus biru, celana abu-abu, dan jaket biru tua.
Ketika didatangi, perempuan yang disebut itu tidak mengaku bernama Bu Eli, tetapi menunjuk seorang pria berbadan besar yang disebutnya "Bos Kita".
Video itu juga menunjukkan seorang pria bertopi dan berkaus putih yang ditutupi kemeja kotak-kotak yang mengaku membawa sejumlah sales promotion girl (SPG).
Dia kemudian memanggil beberapa perempuan muda berdandan modis untuk ditanya-tanya. Namun, tidak ada satu pun yang mau. Mereka malah menghindar. Salah seorang perempuan kemudian menyeletuk, "Ada fee-nya gak?"
Akhirnya, pria itu sendiri yang melayani wawancara. "Kalau saya sih orangnya mendukung siapa yang bener siapa yang salah saya dukung."
"Jadi, teman-teman di sini hari ini untuk mendukung BG sebagai kepala Polri, ya," kata seorang perempuan berkacamata hitam lebar.
Dia mengaku tidak dibayar. "Kita sama-sama aja," katanya.
"Partisipasi aja," kata temannya.
Tak lama, pria bertopi itu memberi komando ke perempuan-perempuan itu untuk membaca tulisan. "Lantik BG menjadi Kapolri! Yes!" Seruan itu diulang karena kurang kompak.
Pada akhir video, seorang perempuan diminta "mengeluarkan unek-unek". "Demi Indonesia, rakyat rela hujan-hujan kelaperan, mendukung Budi Gunawan, konstitusi dari Presiden," kata dia.
Dia mengaku ikut atas inisiatif sendiri dan tidak ada yang mengajak. Dia juga akan datang lagi jika ada yang perlu didemo. "Untuk meluruskan masalah-masalah inilah," ujar dia sambil memegang plakat bertuliskan, "Save Indonesia, Laksanakan Konstitusi, Lantik BG sebagai Kapolri".
"Kalau ingin mengajak ibu dan warga Jakarta Utara, gimana caranya?" ujar si penanya.
"Kontak kita aja, bareng-bareng. Kalau memang ada."
Ketika ditanya soal bayaran, jawaban perempuan itu berputar-putar. Dia mengaku "sebagai rakyat kecil" akan menerima saja bila diberi uang. Dia mengatakan, jumlahnya pun terserah pemberi.
"Yang penting untuk kebaikan, kita ikut aja," jawabnya.
Menurut perempuan itu, Rp 20.000 dan Rp 25.000 terlalu kecil. Namun, dengan alasan "demi kebaikan Indonesia", dia akan menerima berapa pun yang diberikan.
Ketika didesak lagi akan diberi Rp 25.000, dia mengatakan kurang. "Gocap-lah, gocap (Rp 50.000). Ha-ha-ha-ha," kata dia seraya memberi alasan saat ini musim hujan.
"Bukannya kita minta ini. Duit pemerintah kan banyak. Apa ini sih untuk rakyat kecil. Namanya demo untuk kebaikan. Kita dukung ajalah. Kasihan," ucap perempuan itu menutup video berjudul "Demo Bayaran?" itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.