Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Depok Keberatan Wilayahnya Disebut Rawan Begal

Kompas.com - 14/02/2015, 16:39 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com — Pihak Polres Kota Depok menyatakan keberatan jika kotanya diidentikkan sebagai wilayah rawan begal. Mereka menegaskan, tidak semua peristiwa perampasan sepeda motor yang terjadi di Depok bisa dikategorikan dilakukan oleh begal.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Depok Komisaris Agus Salim mengatakan, perampasan sepeda motor yang bisa dikategorikan begal adalah perampasan yang disertai dengan tindak kekerasan terhadap korbannya.

"Begal itu sebenarnya apa? Jangan sampai begitu ada kejadian, langsung disebut begal. Harus dilihat dulu. Kalau dengan kekerasan, korbannya dibacok, itu baru begal. Namun berhubung sekarang begal lagi ramai, semuanya malah disebut begal," keluhnya kepada Kompas.com, Sabtu (14/2/2015).

Agus juga menyatakan, kasus perampasan sepeda motor merupakan kasus yang sudah banyak terjadi, tidak hanya di Depok, tetapi juga di daerah lain. Karena itu, ia keberatan apabila Depok disebut rawan akan tindak kejahatan model tersebut.

"Jadi, jangan membuat image di masyarakat seolah-olah Depok ini seram. Padahal kan permasalahan seperti itu (perampasan sepeda motor) di mana-mana ada, tidak hanya di Depok," ujarnya.

Atas dasar itu, Agus menyatakan, kejadian perampasan sepeda motor yang terjadi di Jalan Raya Citayam, Bojong Pondok Terong, Cipayung, Depok, pada Jumat (13/2/2015) sekitar pukul 04.00, bukan perisitiwa pembegalan. Peristiwa ini dialami oleh Denis (35). Saat kejadian, dia tengah mengendarai sepeda motornya, Honda Blade merah B 3224 BKL. Saat itu, ia baru saja mengantar cireng dari Pasar Citayam.

Secara tiba-tiba, ada dua orang bersepeda motor Suzuki Satria FU yang memepetnya. Keduanya mengaku petugas kepolisian. Mereka sempat memeriksa surat-surat kendaraan milik Denis. Setelah itu, mereka mengambilnya beserta dengan sepeda motor tersebut.

"Saya sependapat kalau dibacok, distop dengan kekerasan, itu bisa disebut begal. Kalau yang ini kan ada orang dipepet, terus (pelakunya) ngaku-ngaku petugas. Itu namanya perampasan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Siswi SD Korban 'Bullying' di Depok Derita Luka di Punggung dan Kepala

Siswi SD Korban "Bullying" di Depok Derita Luka di Punggung dan Kepala

Megapolitan
Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Ibu yang Cabuli Anak Sempat Mau Dilaporkan Suami ke Polisi Usai Bikin Video

Megapolitan
Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Polda Metro Cari Identitas Pemilik Akun FB yang Minta Ibu Muda Buat Konten Video Cabul

Megapolitan
Siswi SD di Depok Jadi Korban 'Bully' Pelajar SMP

Siswi SD di Depok Jadi Korban "Bully" Pelajar SMP

Megapolitan
2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

2 Jukir Liar Peras Penjual Ayam Goreng, Tukar Uang Rp 400.000 tapi Minta Rp 2,5 Juta

Megapolitan
DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

DPRD Minta Pemprov DKI Beri Edukasi Standar Kesehatan ke Juru Sembelih Hewan Kurban

Megapolitan
Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Kasus Ibu Muda Cabuli Anaknya Sendiri, Polda Metro Jaya Periksa Suami Tersangka

Megapolitan
Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Polda Metro Periksa Kejiwaan Ibu Muda yang Cabuli Anak Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah Ternyata Juru Parkir Liar

Megapolitan
Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Ganggu Pejalan Kaki, Pedagang Hewan Kurban di Trotoar Johar Baru Pindah Lapak

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Polisi Tangkap 2 Pria Pemeras Penjual Ayam Goreng di Palmerah

Megapolitan
Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Istri dan Tetangganya Keracunan Setelah Makan Nasi Boks, Warga Cipaku: Alhamdulillah, Saya Enggak...

Megapolitan
Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Nasi Boks yang Dibagikan 85 Kotak, tetapi Korban Keracunan di Bogor Ada 93

Megapolitan
Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Kasus Dugaan Penggelapan Uang oleh Suami BCL Tiko Aryawardhana Naik ke Penyidikan

Megapolitan
Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Korban Diduga Keracunan Makanan di Cipaku Bogor Mengeluh Nyeri Lambung, Diare hingga Demam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com