Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhiri Kekisruhan, Ahok dan Tim Angket Harus Dipertemukan

Kompas.com - 16/03/2015, 20:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Sebastian Salang menilai, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama harus dipertemukan dengan panitia hak angket DPRD. Ia yakin bila itu dapat direaliaasikan, kekisruhan pembahasan RAPBD 2015 dapat segera diakhiri.

Menurut Sebastian, bila serius menyelidiki dugaan pelanggaran dalam penyerahan RAPBD 2015, maka panitia hak angket harus meminta penjelasan dari pihak yang berwenang melakukan penyusunan RAPBD, dalam hal Pemprov DKI. Adapun orang yang menjadi pimpinan tertinggi di lembaga eksekutif itu adalah Ahok (sapaan Basuki).

"Angket ini harus membuka kenapa keributan ini terjadi. Jadi semua pihak yang terkait harusnya dipanggil dan diklarifikasi. Mulai dari DPRD, dinas, pejabat lelangnya, sampai ke gubernurnya," kata Sebastian saat dihubungi, Senin (16/3/2015).

Menurut Sebastian, bila panitia hak angket tidak berani memanggil Ahok, artinya mereka tidak berniat menyelesaikan kekisruhan yang terjadi. Bila hal ini benar terjadi, Sebastian menganggap panitia hak angket hanya merupakan alat kepentingan kelompok tertentu yang sedang mengincar sebuah keuntungan dari kekisruhan yang ada.

"Siapapun kalau memang berkaitan harus dipanggil, termasuk Ahok. Kalau yang digali cuma dokumen tidak ada manfaatnya. Kalau yang dibedah sekedar gradual saja, mereka dinilai cuma jadi alat politik saja," ujar Sebastian.

Sebagai informasi, beberapa hari lalu Ahok sempat menyatakan bersedia dipanggil oleh panitia hak angket DPRD DKI. Menurut Ahok, pemanggilannya akan semakin memperjelas permasalahan anggaran yang diperdebatkan antara eksekutif dan legislatif selama ini.

"Jangankan dipanggil tim angket, dipanggil Tuhan pun saya siap," kata dia, di Balai Kota, Jumat (13/3/2015).

Meski demikian, saat dikonfirmasi perihal sikap Ahok itu, Wakil Ketua DPRD Mohamad Taufik justru mengatakan bahwa panitia hak angket belum ada rencana melakukan pemanggilan terhadap mantan anggota DPR RI itu. Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Praaetio Edi Marsudi juga menyampaikan hal serupa. Ia bahkan mengatakan kemungkinan besar panitia hak angket tidak akan memanggil Ahok.

"TAPD (tim anggaran pemerintah daerah)-nya aja cukup," ujar Pras, di Gedung DPRD DKI, Senin pagi tadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com