Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikasih Rokok, Makan dan Uang, Pria di Jembatan Semanggi Malah Lari-lari

Kompas.com - 04/04/2015, 08:53 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Aparat kepolisian dan petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran melakukan upaya persuasif dalam menyelamatkan seseorang yang naik atap jembatan penyeberangan orang (JPO) Semanggi, Sabtu dini hari (4/4/2015).

Pria itu mencoba bunuh diri di atas atap jembatan penyeberangan orang yang menghubungkan Plasa Semanggi dengan Polda Metro Jaya dan halte bus transjakarta. Orang itu naik ke jembatan penyeberangan dan beberapa kali berusaha loncat.

"Sejauh ini kita lakukan kegiatan persuasif, kasih rokok, makan termasuk uang, tetap tidak mau turun, malah lari-lari," kata petugas Satuan Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Metro Jaya Aiptu Suryoto di lokasi Sabtu dini hari. [Baca: Ada Orang Berusaha Bunuh Diri di JPO Plasa Semanggi]

Seorang petugas keamanan jalan tol sudah berupaya membujuk, namun orang itu justru bersikap kuda-kuda hendak melawan.

"Identitas belum bisa dipastikan, tetapi berdasarkan logat bicaranya dia dari Belitung. Berdasarkan laporan, katanya dia dijanjikan pekerjaan tetapi tidak kunjung ada kerjaan itu, sepertinya mengalami kekecewaan," kata Suryoto.

Berdasarkan pantauan, orang yang berdiri di atap jembatan penyeberangan orang itu mengenakan kaus merah marun dan bercelana panjang.

Suryoto mengatakan orang itu ditengarai naik atap JPO sejak pukul 19.00 WIB, pada Jumat (3/4/2015).

Sejauh ini, petugas Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Selatan telah mengerahkan satu mobil pemadam dengan tangga hidrolik untuk menggapai orang itu.

Tak hanya itu, lantaran aksi laki-laki tersebut menarik perhatian, sejumlah pengendara motor dan pengendara mobil ada yang menghentikan kendaraannya dan parkir di dekat lokasi.

Ada juga yang justru memperlambat kendaraan untuk sekadar melihat apa yang terjadi. Tak ayal, terjadi kemacetan di depan Plasa Semanggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Cegah Praktik Prostitusi, Satpol PP DKI Dirikan Tiga Posko di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Oli Tumpah Bikin Jalan Juanda Depok Macet Pagi Ini

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Komisi D DPRD DKI: Petugas Tak Boleh Kalah oleh Preman

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com