Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kriminolog Sebut Polisi Lalai dalam Pengawasan Senjata Api

Kompas.com - 17/05/2015, 13:25 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus bunuh diri Brigadir Wahyudi dengan menggunakan pistolnya sendiri  pada Sabtu (16/5/2015),  menimbulkan pertanyaan terhadap pengawasan senjata api di lingkungan kepolisian. Apalagi dengan latar belakang Wahyudi sebagai anggota Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Pusat.

"Ada kelalaian dari polisi yang mengawasi soal kepemilikan senjata api di anggota polisi," kata Kriminolog Universitas Indonesia Arthur Josias Simon saat dihubungi Kompas.com, Jakarta, Minggu (17/5/2015).

Padahal, kata Simon, di lingkungan kepolisian senjata api tersebut harus digunakan sesuai dengan fungsinya. Apalagi dalam satuan tertentu di kepolisian khususnya reskrim. "Mereka itu kan punya SOP (standard operation procedure) sendiri terkait penggunaan senjata api. Apalagi reskrim, harusnya sudah tahu kegunaan senjatanya," kata Simon.

Simon menambahkan, biasanya senjata tersebut jika tidak digunakan harus dengan selongsong kosong. Kecuali dalam tugas, maka senjata tersebut harus diaktifkan. "Kan untuk jaga-jaga biar enggak terjadi penyalahgunaan saat tidak tugas maka selongsongnya harus kosong," ucap Simon.

Adanya kasus ini, kata Simon, menimbulkan persepsi kurangnya pemahaman terhadap senjata api di lingkungan polisi. Untuk itu, Kepolisian harus memberikan pemahaman ulang soal penggunaan senjata api di masing-masing satuan unitnya.

Simon melanjutkan, hal semacam ini bisa menjadi buah simalakama bagi polisi. Pasalnya, senjata api yang digunakan untuk melindungi diri dan melaksanakan tugas, malah digunakan sebaliknya. "Kalau dibiarkan bisa jadi bumerang sendiri. Harusnya melindungi masyarakat malah menyakiti dirinya sendiri," kata Simon.

Sebelumbya seorang anggota Reskrim Polres Jakarta Pusat, Brigadir Wahyudi diketahui tewas bunuh diri dengan cara menembak kepalanya sendiri pada Jumat (15/5/2014) pukul 23.15 WIB. Dia melakukan itu saat bertamu di rumah teman perempuannya di Perumahan Citra Garden 2 Kelurahan Pegadungan, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Tersangka Pembacokan di Cimanggis Depok Pernah Ditahan atas Kepemilikan Sajam

Megapolitan
Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Kasus DBD 2024 di Tangsel Mencapai 461, Dinkes Pastikan Tak Ada Kematian

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com