Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Meminta Ketua RT Hingga Lurah Paksa Warga untuk Lapor

Kompas.com - 26/05/2015, 10:04 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat banyaknya warga negara asing (WNA) ilegal yang terjaring razia, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan pentingnya peran masyarakat setempat, Ketua RT, Ketua RW, hingga Lurah dan Camat. Ia meminta masyarakat serta Ketua RT/RW untuk tidak mengecilkan aturan tamu melapor selama 1x24 jam. 

"Fungsi RT dan RW itu harus kuat, masyarakat harus dipaksakan lapor kalau lihat ada orang asing misalnya tinggal di lingkungan itu 24 jam. Kalau kamu curiga, harusnya lapor. Kadang-kadan penduduk sewa rumah saja tidak lapor," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (26/5/2015).  

Basuki mengaku telah membuat Peraturan Gubernur (Pergub) yang dapat memberi sanksi kepada RT dan RW yang tidak bekerja dengan baik. Bahkan, mereka bisa dipecat atas rekomendasi masyarakat setempat. Di samping itu, Basuki juga meminta masyarakat untuk berperan aktif dan tidak cuek mengontrol pejabat di wilayahnya masing-masing.

"Masyarakat sekarang juga malas kan kalau disuruh jadi Ketua RT dan RW. Makanya lurah harus kuat, tapi lurah kami sekarang ya sudah cukup kerja keras, ada beberapa lurah juga yang masih kurang," kata Basuki. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta Edison Sianturi mengatakan pihaknya bakal menggelar operasi bina kependudukan (binduk) ke kantong-kantong tempat tinggal WNA di ibu kota. Hal itu menyusul maraknya WNA yang terjaring razia karena tak memiliki dokumen izin tinggal maupun pelanggaran lainnya.

"Kami saat ini sedang koordinasi dengan aparatur wilayah agar bisa diketahui WNA ilegal ada di mana saja. Kami harus koordinasi dulu dengan yang punya wilayah terkait lokasi yang akan dirazia," kata Edison. 

Sebagai informasi, pada Selasa (6/5/2015) pekan lalu, Kantor Imigrasi Jakarta Pusat menjaring lima orang WNA di Jalan Jaksa yang terindikasi tak memiliki izin tinggal. Keesokan harinya, Polda Metro Jaya mengamankan 33 WNA asal Tiongkok di sebuah rumah di kawasan Pasar Minggu. Mereka diduga terlibat dalam jaringan kejahatan cyber.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi 'Gemuk' di Pilkada 2024

Gerindra Kota Bogor Buka Peluang Bentuk Koalisi "Gemuk" di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Sudah dengan PKB, Gerindra Kota Bogor Masih Buka Peluang Koalisi dengan Partai Lain

Megapolitan
Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Khawatirnya Mahmudin soal Rencana Penertiban Juru Parkir Liar, Tak Bisa Lagi Cari Nafkah...

Megapolitan
Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Ketua STIP Sebut Kasus Penganiayaan Putu akibat Masalah Pribadi, Pengamat: Itu Salah Besar, Tidak Mungkin

Megapolitan
Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Berkas Pendaftaran Cagub-Cawagub DKI Jalur Independen Diserahkan 8-12 Mei 2024

Megapolitan
Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Cara Daftar Seleksi Calon Atlet PPOP DKI Jakarta 2024 dan Syaratnya

Megapolitan
Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Fortuner Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ adalah Mobil Dinas Polda Jabar

Megapolitan
Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Foto Kondisi Longsor Sepanjang 10 Meter di Perumahan New Anggrek 2 Depok

Megapolitan
Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Kebakaran Toko Pakaian di Pecenongan Diduga akibat Korsleting

Megapolitan
Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas 'Headway' KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Pengembangan Stasiun Tanah Abang Pangkas "Headway" KRL Jalur Serpong, Jadi Lebih Cepat Empat Menit

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Pendaftaran Cagub Independen DKI Dibuka, Syarat Calon Dapat 618.968 Dukungan Warga Jakarta

Megapolitan
Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Fenomena Tawuran di Pasar Deprok, Disebut Ulah Provokator dan Diawali Pemasangan Petasan

Megapolitan
Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Syoknya Lansia di Bogor, Nyaris Tewas Usai Tertimbun Reruntuhan Rumahnya yang Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Pengakuan Alumni STIP soal Senioritas di Kampus: Telan Duri Ikan hingga Disundut Rokok

Megapolitan
Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Junior Tewas Dianiaya Senior di STIP, Keluarga Pelaku Belum Datangi Pihak Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com