Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Tugas Saya Bukan soal Populer, tetapi...

Kompas.com - 27/05/2015, 10:50 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku menerima telepon, BBM, dan SMS dari sejumlah orang partai yang meminta agar Pemprov DKI tidak menggusur permukiman kumuh di perbatasan Taman Sari (Pinangsia) dan Pademangan. Namun dia tidak peduli.

"Banyak orang politik dari partai yang telepon, BBM, dan SMS saya minta agar tidak dibongkar. Nah, saya pikir untuk kepentingan politik dengan tidak membongkar permukiman beberapa ratus orang, apa kamu mau korbanin 10 juta orang? Saya sih ngerti kebijakan saya ini enggak populer, tapi tugas saya bukan soal populer, tugas saya membuat Jakarta tidak banjir dan macet lagi," kata Basuki menegaskan, di Balai Kota, Rabu (27/5/2015).

Basuki menjelaskan, warga-warga yang bangunannya akan digusur ini menempati ruang publik sepanjang 2,8 kilometer. Ruang itu seharusnya dijadikan sebagai jalan inspeksi. Permukiman kumuh yang dibangun di sana juga membuat lebar Kali Ciliwung semakin menyempit.

Pembangunan jalan inspeksi ke Mangga Dua daerah Pinangsia diperlukan untuk mengantisipasi kemacetan dan banjir yang selalu menghantui kawasan Gunung Sahari dan Pangeran Jayakarta.

"Makanya beberapa Gubernur sebelumnya selalu tidak bisa membereskan pembongkaran ini. Selain tidak ada jalan inspeksi, kita selama ini terjebak peran sebagai orang politik," kata Basuki.

Semalam, warga Pinangsia mencoba masuk ke lingkungan rumah Basuki. Namun, upaya itu digagalkan oleh polisi dan petugas keamanan kompleks. Massa tertahan di pintu gerbang kompleks tempat tinggal Basuki, yakni Perumahan Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara. 

Unjuk rasa yang dilakukan warga Pinangsia terkait penertiban rumah liar di kawasan perbatasan Taman Sari dan Pademangan. Massa sempat memaksa masuk ke kompleks rumah. Namun, setelah diterima oleh Camat Penjaringan, mereka membubarkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com