Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sebanding dengan Jumlah Penduduk, PNS Kepulauan Seribu Akan Dirampingkan

Kompas.com - 08/06/2015, 17:56 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Kepulauan Seribu Tri Djoko Sri Margianto mengakui bahwa PNS yang bertugas di wilayah Kepulauan Seribu akan dirampingkan. Akan tetapi, rencana tersebut masih menunggu kinerja PNS di sana yang baru bertugas beberapa bulan.

"Tadi disinggung soal perampingan. Nanti BKD yang menentukan. Nanti dilihat sudin-sudin mana yang enggak berfungsi. Karena ini kan baru empat lima bulan bekerja. Nanti lihat juga penyerapan anggarannya," ujar Tri di Balai Kota, Senin (8/6/2015).

Mengenai rencana perampingan PNS, Tri juga memiliki pendapat sendiri. Jika dilihat dari jumlah penduduk yang hanya sekitar 25 ribu, PNS Kepulauan Seribu memang terkesan harus dirampingkan.

Akan tetapi, kata Tri, jika dilihat dari luas wilayah, wilayah Kepulauan Seribu bisa 11 kali lipat dari luas Jakarta. Untuk meninjau kecamatan yang ada di pulau satu per satu, dibutuhkan waktu yang lebih banyak daripada di darat.

"Kalau di pulau, dua pulau saja bisa seharian itu. Hal itu menjadi seolah-olah kurang efektif. Kalau dilihat jangkauannya kayak sekarang cuaca agak berubah, mau pergi ke pulau ini enggak jadi karena ombak gede. Kan repot. Nah hal-hal begitu kan kurang terasa di darat," ujar Tri.

Dia mengaku perampingan ini sudah mendapat arahan dari Pemprov DKI. Namun, perampingan belum akan dilaksanakan dalam waktu satu hingga dua bulan nanti.

Tri hanya berpesan jangan sampai perampingan nanti akan berdampak buruk bagi pembangunan Kepulauan Seribu.

Menurut Tri, akan ada beberapa hal yang menanggung dampak dari perampingan nanti. Salah satunya ada kegiatan penyuluhan atau sosialisasi pada masyarakat.

Tri mengatakan pegawai pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) yang ada di tiap kelurahan hanya melayani keperluan surat-surat warga saja.

Akan tetapi, yang melakukan penyuluhan ataupun kegiatan yang berhubungan dengan warga adalah PNS SKPD. Jika ingin merampingkan, kata Tri, fungsi SKPD harus diintegrasikan di kelurahan.

"Struktur kan kaitannya dengan person, dari pegawainya. Contoh di kelurahan pelayanan kan di PTSP. Tetapi kalau sifatnya kayak penyuluhan atau sosialisasi itu kan di SKPD, bisa enggak itu nanti disinkronkan dengan kelurahan," ujar Tri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bikin Resah Masyarakat, Polisi Akan Tindak Tegas Juru Parkir Liar di JIS

Bikin Resah Masyarakat, Polisi Akan Tindak Tegas Juru Parkir Liar di JIS

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com