Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Lab Succofindo Diselidiki, Ini Tanggapan Wali Kota Bekasi

Kompas.com - 17/06/2015, 00:57 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan beras plastik kepada penyidik Badan Reserse Kriminal Polri. Termasuk mengenai hasil laboratorium PT Succofindo yang diumumkan oleh Rahmat Effendi.

"Kalau soal itu kan wewenang penyidik," ujar Rahmat di Bekasi, Selasa (16/6/2015).

Rahmat mengatakan, upaya Pemerintah Kota Bekasi memeriksa temuan beras yang diduga terbuat dari plastik adalah untuk memberi kepastian kepada masyarakat. Ketika itu, sebenarnya pemkot berencana menggunakan dua laboratorium untuk menguji beras tersebut, yaitu BPOM dan PT Succofindo. Akan tetapi, rencana pengujian di BPOM terhalang kendala administratif. Sehingga, beras hanya bisa diuji di PT Succofindo.

"Apa yang dilakukan kemarin adalah dalam rangka memberikan rasa tenang ke masyarakat," ujar Rahmat.

Rahmat juga mengatakan Pemerintah Kota Bekasi tidak memiliki alasan khusus dalam memilih PT Succofindo sebagai pihak penguji beras. Kebetulan saja, kata dia, PT Succofindo bersedia untuk melakukan uji tersebut.

"Tidak ada alasan khusus, siapapun boleh menguji sebenarnya. Kebetulan waktu itu mereka yang bersedia," ujar Rahmat.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal (Pol) Badrorin Haiti mengatakan penyelidikan temuan beras plastik di Kota Bekasi masih berlangsung hingga saat ini. Akan tetapi, penyelidikan tidak akan lagi difokuskan terhadap keaslian beras tersebut.

"Tetap akan berlanjut dan kita proses, bukan kepada beras plastiknya tetapi dibalik pengumuman yang positif itu tadi," ujar Badrodin usai meresmikan gedung serbaguna GRHA Tanoto dan perpustakaan Tanoto di Universitas Bhayangkara Jaya, Kota Bekasi, Senin (15/6/2015).

Hal ini mengacu pada hasil enam laboratorium yang menyatakan tidak ada kandungan plastik dalam beras yang diuji. Badrodin mengatakan, hanya PT Succofindo saja yang memiliki hasil laboratorium berbeda dari hasil laboratorium lainnya. Badrodin mengatakan, Polri akan menyelidiki hasil laboratorium dari PT Succofindo tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com