Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Ungkap Cara Bermain Penimbun Sembako

Kompas.com - 26/06/2015, 12:56 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivitas penimbunan sembako saat Ramadhan dan menjelang Lebaran menjadi perhatian khusus polisi. Pasalnya, kegiatan tersebut merugikan masyarakat, terutama bagu kalangan kelas menengah ke bawah.

Selama ini, mekanisme pasar selalu merunut dari pedagang besar hingga pedagang kecil. Dari setiap tahapan tersebut, harga akan berangsur naik karena mengambil keuntungan.

"Nah dari pedagang kecil turun lagi kepada pengecer, harganya akan naik lagi. Ada margin untuk mendapatkan untung. Semuanya nanti akan naik lagi," kata Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian saat operasi pasar dari Bulog di Pasar Bendungan Hilir, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (26/6/2015).

Tito menambahkan, rantai distribusi tersebut cukup panjang. Sehingga tidak menutup kemungkinan harga di masyarakat akan tinggi.

"Ini ada rantai, rantai distribusi, rantai penjualan yang panjang. Yang membuat akhirnya para pengecer di pasar tradisional kecil harganya akan naik. Ini kan gampang rentan dimainkan," ujar Tito.

Celah distribusi panjang tersebut merupakan tempat para penimbun bermain. Mereka akan menahan suplai barang dan menunggu waktu yang tepat.

"Setelah nanti (stok) kurang, suplainya juga kurang, baru nanti harga naik, dia lepas. Yang kena siapa? Masyarakat lagi," ungkap Tito.

Untuk itu, polisi perlu turun tangan dalam mengawasi perubahan harga. Jika ada lonjakan harga yang tidak wajar, maka ada indikasi penimbunan di tempat tertentu yang akan segera diusut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Masjid Sunda Kelapa Bagikan 4.000 Kantong Daging Kurban, Ada dari Ma'ruf Amin hingga Megawati

Megapolitan
Anies Baswedan: Lebih Penting 'Ngomongin' Kampung Bayam...

Anies Baswedan: Lebih Penting "Ngomongin" Kampung Bayam...

Megapolitan
Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Anies Sembelih Sapi Kurban Sendiri: Saya Membayangkan Bagaimana Menjadi Ibrahim

Megapolitan
Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Penjual Hewan Kurban di Bekasi Bikin Promo: Beli Sapi Gratis Domba dan Golok

Megapolitan
Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Anies Enggan Tanggapi Calon Kompetitor: Lebih Penting Memikirkan Nasib Warga

Megapolitan
Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Heru Budi: Selamat Idul Adha, Selamat Libur Panjang...

Megapolitan
Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Gibran Sumbang Sapi 1 Ton untuk Pertama Kalinya ke Masjid Istiqlal

Megapolitan
Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Anies Sekeluarga Jalan Kaki ke Masjid Babul Khoirot untuk Shalat Idul Adha

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 17 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Megapolitan
Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Rumah 2 Lantai di Bogor Terbakar, Kerugian Ditaksir Capai Rp 15 Juta

Megapolitan
Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Soal Kans Duet dengan Anies di Pilkada Jakarta, Sandiaga: Enggak Ada Ajakan

Megapolitan
Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Rumah Kosong 2 Lantai di Bogor Terbakar, Penyebab Belum Diketahui

Megapolitan
Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Dinas KPKP DKI Jakarta Periksa 79.786 Hewan Kurban, Seluruhnya Dinyatakan Sehat

Megapolitan
Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Bisa Cemari Lingkungan, Pengusaha Konfeksi di Tambora Diminta Tak Buang Limbah Sembarangan

Megapolitan
Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Jusuf Kalla Persilakan Anies Maju Pilkada Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com