Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sudah Terbakar, Ternyata Bapak Masih Sempat Tolong Dua Anak Buahnya"

Kompas.com - 11/07/2015, 16:23 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wahyuningsih tidak mampu membendung air matanya ketika menceritakan nasib suaminya, Rosyidi, yang menjadi korban kebakaran PT Mandom. Rosyidi adalah kepala bagian ruang pengepakan 3. Ia adalah orang yang mengecek langsung gas bocor di ruang tersebut.

Ketika Wahyuningsih tiba di Rumah Sakit Cipto Mangunkusomo (RSCM), dia dihampiri oleh orangtua salah satu anak buah suaminya yang juga menjadi korban kebakaran. Dia diberi tahu bahwa suaminya sempat menolong anak buahnya ketika ledakan terjadi.

"Sudah terbakar, ternyata bapak masih sempat tolong dua anak buahnya," ujar Wahyuningsih di RSCM, Sabtu (11/7/2015).

Air mata mengalir membasahi pipinya. Dia menceritakan bahwa suaminya adalah orang yang memeriksa tabung gas yang menyebabkan kebakaran tersebut. Hal itu dilakukan karena suaminya sudah beberapa hari mencium bau gas bocor.

Setelah tabung yang diperiksa suaminya meledak, Rosyidi pun terjatuh, dan sebagian tubuhnya terbakar. Namun, ketika itu Rosyidi masih sempat menarik dua anak buahnya yang berada paling dekat dengannya agar menjauh dari sumber api.

Wahyuningsih juga mengatakan, suaminya berteriak kepada anak buahnya untuk segera lari menyelamatkan diri. Atas peringatan dari Rosyidi, sebagian besar pekerja di ruang itu berlari menyelamatkan diri.

Anak buah Rosyidi memang juga mengalami luka-luka seperti yang dialami Rosyidi. "Katanya bapak narikin anak buahnya biar gak deket-deket api, terus bapak teriak juga peringatin orang-orang," ujar Wahyuningsih.

Akibat kebakaran itu, menurut Wahyuningsih, suaminya menderita luka bakar di atas 50 persen. Bagian tangan, punggung, dan wajah Rosyidi adalah bagian yang terkena api. Kini, Wahyuningsih sudah bisa melihat kondisi suaminya setelah semalaman menginap di lobi rumah sakit. Meskipun hanya dari kaca, Wahyuningsih lega melihat kondisi sang suami yang sudah jauh lebih baik.

Kebakaran yang terjadi di pabrik PT Mandom yang terletak di Kawasan Industri MM 2100 Cibitung, Jawa Barat, Jumat (10/7/2015) siang, mengakibatkan lima orang tewas. Lima korban tewas tersebut mengalami luka bakar hingga 100 persen. Sementara itu, sekitar 50 orang mengalami luka bakar serius.

Sebanyak 20 korban kebakaran yang mengalami luka paling parah dipindahkan ke RSCM yang memiliki peralatan lebih lengkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Viral Video Pencopotan Spanduk Sekda Supian Suri oleh Satpol PP Depok

Megapolitan
BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

BNN Tangkap 7 Tersangka Peredaran Narkoba, dari Mahasiswa sampai Pengedar Jaringan Sumatera-Jawa

Megapolitan
Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Tren Penyelundupan Narkoba Berubah: Bukan Lagi Barang Siap Pakai, tapi Bahan Baku

Megapolitan
Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Kronologi Kampung Susun Bayam Digeruduk Ratusan Sekuriti Suruhan Jakpro

Megapolitan
KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

KPAI: Siswa SMP yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Rawat Jalan di Rumah

Megapolitan
BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

BNN Ungkap Lima Kasus Peredaran Narkoba, Salah Satunya Kampus di Jaktim

Megapolitan
Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Antisipasi Percobaan Bunuh Diri Berulang, KPAI Minta Guru SMP di Tebet Deteksi Dini

Megapolitan
Bus Transjakarta Bisa Dilacak 'Real Time' di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Bus Transjakarta Bisa Dilacak "Real Time" di Google Maps, Dirut Sebut untuk Tingkatkan Layanan

Megapolitan
Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Kampung Susun Bayam Dikepung, Kuasa Hukum Warga KSB Adu Argumen dengan Belasan Sekuriti

Megapolitan
Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Fakta Penutupan Paksa Restoran di Kebon Jeruk, Mengganggu Warga karena Berisik dan Izin Sewa Sudah Habis

Megapolitan
KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

KPAI Minta Hukuman Ibu yang Rekam Anaknya Bersetubuh dengan Pacar Diperberat

Megapolitan
Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Pemerkosa Remaja di Tangsel Masih Satu Keluarga dengan Korban

Megapolitan
Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim 'Selamatkan' 830.000 Jiwa

Pabrik Narkoba di Bogor Terbongkar, Polisi Klaim "Selamatkan" 830.000 Jiwa

Megapolitan
Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Siasat Pabrik Narkoba di Bogor Beroperasi: Kamuflase Jadi Bengkel, Ruangan Pakai Peredam

Megapolitan
Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Ratusan Sekuriti Geruduk Kampung Susun Bayam, Perintahkan Warga Segera Pergi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com