Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Warga Buas Itu Ya Warga yang Dagang Sembarangan di Jalan...

Kompas.com - 22/07/2015, 12:41 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso mengibaratkan Jakarta dengan hutan belantara yang berisi binatang buas sehingga pimpinan Jakarta harus lebih buas lagi. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjelaskan, Sutiyoso sedang berpesan kepadanya agar tidak takut melawan para "binatang buas" yang melanggar aturan di Ibu Kota. 

"Maksud Bang Yos, kami tuh enggak boleh takut sama situasi apa pun. Sama kayak kamu masuk ke hutan, kalau kamu takut sama binatang buas, kamu pasti mental dan jatuh duluan. Jadi maksud Bang Yos itu hadapi Jakarta enggak boleh takut, benar-benar harus punya nyali, tapi tetap sesuai aturan," kata Basuki, di Balai Kota, Rabu (22/7/2015).

Pria yang akrab disapa Ahok itu menuturkan beberapa contoh yang dimaksud "binatang buas" dalam "belantara" Jakarta. Misalnya, oknum pedagang yang menyewakan lapak di lahan negara, warga yang mendirikan bangunan liar di bantaran kali, dan lain-lain.

Basuki bertekad menjadi pemimpin buas seperti yang diamanatkan oleh Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) itu.

"Orang dagang sembarangan di jalan, bangun rumah sembarangan, bawa motor sembarangan, jualin petak jalan, itu orang-orang yang dianggap buas. Mereka buas dan berani banget melawan aturan, akhirnya kata Bang Yos, pimpinannya mesti tegas melawan itu semua," kata Basuki. 

Lebih lanjut, ia mengklaim terus berupaya menjadi pemimpin buas. Basuki tak berkompromi bagi siapa pun warga yang melanggar konstitusi. Penegakan hukum ini juga untuk menjalankan program unggulan Pemprov DKI yang telah dirancang dalam Rencana Panjang Jakarta Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017.

"Patokan saya, saya tidak mau tahulah, pokoknya semua harus sesuai aturan. Kami akan terus geser warga secara bertahap. Program mana yang lebih penting, misalnya kayak banjir. Saya minta cepat pembangunan jalan inspeksi sungai dan penertiban rumah di bantaran. Kalau enggak dilakukan, ya nanti banjir lagi," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Mulai 1 Juni 2024, Ada Ketentuan Baru Pembatalan Tiket Kereta Api

Megapolitan
Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Pilkada Jakarta 2024: Menguji Eksistensi Masyarakat Jaringan

Megapolitan
Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Jalur, Kuota, dan Syarat PPDB SMA, SMK, dan SLB Kota Bogor 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 1 Juni 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com