Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Niat Bantu Teman Facebook, Kepala Sekolah Kena Tipu Rp 800 Juta

Kompas.com - 13/09/2015, 16:37 WIB
Unoviana Kartika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Niat Sri Mudiah (52), salah satu kepala sekolah di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, untuk membantu malah dimanfaatkan oleh Jackson Chukwukere Oris alias Gabriel. Sri pun merugi hingga Rp 800 juta.

Sadar ditipu oleh pria asal Nigeria itu, Sri lalu melapor ke Polda Metro Jaya. Tak lama, petugas kemudian menangkap Gabriel dan timnya sehingga kelompok itu pun tidak dapat melanjutkan aksinya.

Berawal dari perkenalan lewat Facebook, komunikasi Sri dan Gabriel pun terus berlanjut. Gabriel menggunakan Facebook dengan nama akun Jenderal Wande Paul yang mengaku sebagai warga Amerika Serikat yang sedang bertugas di Suriah.

Karena tak boleh menyimpan uang, dia menyampaikan kepada Sri untuk menyimpan uangnya sebesar 5 juta dollar AS. Sri pun sepakat.

Gabriel mengatakan kepada Sri, pada Juni 2015, uang itu akan dititipkan kepada seorang diplomat dan akan tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Namun, bila ingin dikeluarkan dari bandara, Sri harus mengirimkan uang kepada seseorang bernama Ade Aryani.

"Saya transfer Rp 9,5 juta. Kemudian, saya ditelepon lagi supaya hari itu juga mentransfer Rp 35 juta dan Rp 60 juta," kata Sri di Mapolda Metro Jaya, Minggu (13/9/2015).

Tak sampai di situ, pada 20 Juli 2015, Sri juga diminta datang ke Apartemen Rasuna Said untuk mengambil uang yang dimaksud. Namun, bukan uang yang ia dapat, wanita itu masih harus memberikan uang sebesar Rp 700 juta. Uang itu adalah untuk membersihkan uang dollar AS yang sudah terkena cap United Nation.

Untuk membersihkannya, Sri harus membeli sebuah cairan kimia yang berharga miliaran rupiah. Padahal, belakangan diketahui cairan itu hanyalah aseton.

"Tetapi, waktu itu saya baru disuruh bayar Rp 700 juta. Saya sudah enggak punya uang, makanya saya pinjam ke rentenir," kata dia.

Untuk meyakinkan rentenir, Sri bahkan memberikan jaminan sebuah rumah kos-kosan 80 pintu. Rentenir pun memberikannya uang Rp 450 juta. Setelah Sri melakukan apa yang diminta Gabriel, pria itu menjanjikan uang sebanyak Rp 60 miliar akan masuk ke dalam rekening Sri. Namun, setelah ditunggu-tunggu, uang tak kunjung masuk. Bahkan, Gabriel justru meminta Sri mengirimkan lagi uang sebesar Rp 850 juta.

"Sejak itu, saya merasa ditipu dan dirugikan. Saya pun memberanikan diri melapor ke Polda Metro Jaya," kata dia.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti mengatakan, setelah mendapat laporan, tim langsung bekerja menangkap pelaku.

Pada 31 Agustus 2015, polisi pun berhasil membekuk Gabriel di sebuah hotel di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Pelaku lainnya, John K Obioma dan Ceesay Ebrima, juga dibekuk di hotel dan apartemen di Jakarta Pusat dan Jakarta Barat.

"Kami menangkap tersangka dengan barang bukti berupa stempel UN, uang dollar, koper, kapas dan serbuk putih, paspor, dan ponsel," kata Krishna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Sopir Diduga Mengantuk, Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Pegawai Berhamburan ke Luar Gedung

Megapolitan
Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Warga yang Buang Sampah Sembarangan di Dekat Lokbin Pasar Minggu Bakal Didenda Rp 500.000

Megapolitan
Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Sopir di Tangerang Curi Uang Majikan Rp 150 Juta, Ajak Istri Saat Beraksi

Megapolitan
Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Polisi: Kami Butuh Partisipasi Warga untuk Atasi Tawuran

Megapolitan
Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Toko Pakaian di Pecenongan Terbakar, Kepulan Asap Putih Bikin Pemadam Kewalahan

Megapolitan
Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Harapan Masyarakat untuk RTH Tubagus Angke, Nyaman Tanpa Praktik Prostitusi...

Megapolitan
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Mei 2024

Megapolitan
Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Nahas, Balita di Matraman Tewas Terperosok ke Selokan Saat Main Hujan-hujanan

Megapolitan
Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Proyek Pengembangan Stasiun Tanah Abang Ditargetkan Rampung Akhir 2024

Megapolitan
Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Polisi Bakal Pertemukan Perwakilan Warga Klender dan Cipinang Muara demi Atasi Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Ketika Si Kribo Apes Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Ketika Si Kribo Apes Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg karena Bayar Makan Sesukanya...

Megapolitan
3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

3 Orang Tewas akibat Kebakaran Kapal di Muara Baru

Megapolitan
PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

PPKUKM Akui Tumpukan Sampah 3 Ton Jadi Faktor Utama Sepinya Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

3 Kapal Nelayan di Muara Baru Terbakar akibat Mesin Pendingin Ikan Meledak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com