Sebab, dalam rapat, Direktur Utama PT Jakpro Abdul Hadi mengatakan bahwa wisma atlet tersebut akan dialihfungsikan menjadi rumah susun untuk masyarakat setelah perhelatan Asian Games berakhir.
"Perlu hati-hati ini Pak soal penggunaan nama. Sejak awal, orang kan tahunya bangunan wisma atlet yang dibangun untuk atlet, takutnya setelah Asian Games selesai, atlet-atlet ini menagih dan merasa dibodohi," ujar Taufik di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Senin (14/9/2015).
Taufik mengaku khawatir para atlet akan melihat pengalihfungsian wisma menjadi rusun sebagai tindak penyelewengan. Sebab, sejak awal bangunan tersebut dibangun untuk para atlet dan bukan masyarakat umum.
"Tuntutan itu pasti ada loh nanti, jangan salah. Sekarang kan jamannya orang main tuntut saja," ujar Taufik.
Taufik menyarankan agar pembangunan penginapan untuk para atlet ini dibangun secara temporer saja.
Artinya, setelah perhelatan Asian Games selesai, penginapan itu bisa dibongkar. Akan tetapi, jika hal itu tidak memungkinkan, maka Taufik menyarankan untuk memperhatikan penggunaan nama bangunan.
Hal tersebut agar tidak terjadi masalah di kemudian hari. Abdul Hadi pun menjelaskan bahwa sejak awal, pemerintah pusat telah jelas memberi status peruntukan lahan tersebut.
Lahan tersebut memang diperuntukan untuk rusunawa. Sehingga, menurut Hadi, tidak perlu jadi masalah di kemudian hari. Sebab, lahan tersebut memang untuk rusunawa.
"Intinya kami enggak berani berbuat sesuatu kalau tidak ada ketentuannya pak. Kalau misalnya tidak boleh untuk atlet, kami freeze," ujar Hadi.
Taufik pun menjelaskan bahwa penyelesaian masalah ini hanya memperhatikan persoalan nama saja. Supaya, masyarakat tidak menganggap Pemprov berbuat pelanggaran dengan mengubah wisma atlet menjadi rusunawa pada nantinya.
"Ya ini kan sebenernya ujunya untuk bikin rusunawa. Cuma karena tanahnya dari setneg dan ada Asian Games, yaudah jadi wisma atlet dulu. Kan begitu," ujar Taufik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.