Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Todong Pedang Samurai, Perampok Ini Gondol 133 Bungkus Rokok di Minimarket

Kompas.com - 02/10/2015, 13:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencurian dengan kekerasan terjadi di Indomaret 24 jam, Jalan Muwardi II Nomor 18 Grogol Petamburan, Jakarta Barat Jumat (2/10/2015) dini hari tadi. Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Tanjung Duren Ajun Komisaris Antonius mengungkapkan modus pelaku dengan menodongkan pedang samurai dan pisau kecil kepada kasir. 

"Pelaku menodong sebuah samurai dan menyuruh semua orang di sana untuk berkumpul di ruangan kasir. Salah satu pelaku yang memegang samurai melempar tas kepada kasir dan menyuruh memasukkan barang yang ada di kasir," kata Antonius kepada Kompas.com. 

Sementara pelaku lain mengacungkan pisau kecil di samping kasir. Merasa terancam, para kasir yang menjadi pelapor dan saksi pun memasukkan barang-barang yang ada di etalase kasir.

Adapun barang-barang yang dimasukkan ke dalam tas pelaku, kebanyakan bungkus rokok. Dengan rincian rokok Sampoerna Mild 11 bungkus, Sampoerna Mild Evolution 6 bungkus, Sampoerna Mild Evolution Menthol 7 bungkus, Sampoerna 12 Mild 5 bungkus, Marlboro Light 8 bungkus, Marlboro Light Mentol 18 bungkus.

Lalu Marlboro Black Menthol 7 bungkus, Marlboro Ice Blast 8 bungkus, Djarum Black 7 bungkus, Djarum Black Mild 5 bungkus, Djarum Coklat 1 bungkus, Camel White 2 bungkus, Camel Black 4 bungkus.

Wismilak Diploma 6 bungkus, Class Mild Menthol 11 bungkus, U Mild Menthol 7 bungkus, Esse Gold 10 bungkus, Dunhill Filter 5 bungkus, dan Mevius Filter Full Stream 5 bungkus. Totalnya 133 bungkus rokok yang dicuri.

"Pelaku juga mengambil 95 lembar materai senilai Rp 6.000 dan uang tunai Rp 1.272.600," kata Antonius. 

Setelah memasukkan barang ke tas, pelaku meminta pelapor dan saksi jongkok. Kemudian pelaku melarikan diri.

Akibat kejadian ini, PT Indomarco Prismatama selaku pengelola Indomaret mengalami kerugian hingga Rp 4.215.350. "Sekarang masih proses penyelidikan. Kami periksa saksi dan CCTV," kata Antonius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Menyerahkan Diri ke Polisi

Ibu yang Cabuli Anaknya di Tangsel Menyerahkan Diri ke Polisi

Megapolitan
Marak Pelat Nomor Palsu di Jakarta, Pedagang: Saya Enggak Berani kalau Tak Sesuai STNK

Marak Pelat Nomor Palsu di Jakarta, Pedagang: Saya Enggak Berani kalau Tak Sesuai STNK

Megapolitan
Kabel di Jalan Ahmad Yani Bogor Semrawut, Warga Khawatir Bahayakan Pengguna Jalan

Kabel di Jalan Ahmad Yani Bogor Semrawut, Warga Khawatir Bahayakan Pengguna Jalan

Megapolitan
Cita-cita sejak Kecil Buat Pemilik Pajero Dikejar Polisi di Tol Jatiasih lalu Ditilang

Cita-cita sejak Kecil Buat Pemilik Pajero Dikejar Polisi di Tol Jatiasih lalu Ditilang

Megapolitan
Bocah di Bekasi Tewas di Lubang Galian Air, Polisi Temukan Indikasi Praktik Dukun di Rumah Pelaku

Bocah di Bekasi Tewas di Lubang Galian Air, Polisi Temukan Indikasi Praktik Dukun di Rumah Pelaku

Megapolitan
Tolak Tapera, Pekerja Singgung Kasus Korupsi Asabri dan Jiwasraya

Tolak Tapera, Pekerja Singgung Kasus Korupsi Asabri dan Jiwasraya

Megapolitan
Bocah di Bekasi yang Ditemukan Dalam Lubang Galian Air Diduga Tewas karena Dibekap

Bocah di Bekasi yang Ditemukan Dalam Lubang Galian Air Diduga Tewas karena Dibekap

Megapolitan
Saat Orang Berlomba-lomba Ingin Jadi Pejabat di Jalanan, Gunakan Pelat Dinas Palsu agar Bebas Hambatan...

Saat Orang Berlomba-lomba Ingin Jadi Pejabat di Jalanan, Gunakan Pelat Dinas Palsu agar Bebas Hambatan...

Megapolitan
Tolak Tapera, Warga: Kesannya kayak Dipaksa Punya Rumah, padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Tolak Tapera, Warga: Kesannya kayak Dipaksa Punya Rumah, padahal Masih Banyak Kebutuhan Lain

Megapolitan
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki Data 500.000 Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Dharma Pongrekun-Kun Wardana Diminta Perbaiki Data 500.000 Pendukung untuk Bisa Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Pemerintah Disarankan Memperbesar Subsidi Rumah Dibanding Mewajibkan Tapera

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Hilang 3 Hari, Bocah Perempuan di Bekasi Ditemukan Tewas di Dalam Lubang Galian Air

Megapolitan
Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Warga: Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah, Masyarakat Cuma Jadi Roda Pemenuh Hasrat Kekuasaan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling Jakarta 3 Juni 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com