Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengendara di Bundaran HI Bingung Disuruh Mengheningkan Cipta

Kompas.com - 10/11/2015, 08:55 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tepat pukul 08.15 WIB, anggota kepolisian di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, menghadang mobil-mobil yang melintas di persimpangan lampu merah kawasan itu.

Mereka meniupkan peluit yang menghasilkan bunyi panjang sambil memberi aba-aba kepada pengendara agar berhenti.

"Mari kita mengheningkan cipta untuk mengenang jasa pahlawan," ujar salah satu polisi di hadapan pengendara yang bingung.

Aktivitas lalu lintas di Bundaran HI pun berhenti dan senyap seketika. Tidak ada bunyi klakson mobil ataupun deru kendaraan. Tidak ada suara protes dari pengendara.

Tanpa terasa, 60 detik yang senyap pun segera berlalu. Polisi kembali mempersilakan pengendara melanjutkan perjalanannya.

"Tadinya saya bingung, lampu merah enggak nyala kok disuruh berhenti semua," ujar salah seorang pengendara, Matthew, di Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (10/11/2015).

Namun, Matthew tidak memprotes setelah mendengar penjelasan polisi. Kendaraannya dihentikan karena polisi mengajak mengheningkan cipta sejenak untuk mengenang jasa para pahlawan.

"Kebetulan sejak pagi sudah ingat kalau hari ini Hari Pahlawan. Sekarang di jalan diajak merayakan itu ya enggak masalah, justru bagus," ujar dia.

Imbauan tersebut tertuang dalam Surat Telegram bernomor STR/3097/X/2015 tanggal 27 Oktober 2015 dari Kapolda Metro Jaya Irjen M Tito Karnavian yang ditandatangani atas nama Kapolda dan Kepala Biro Operasi Komisaris Besar Martuani Sormin.

Imbauan tersebut didasari Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan surat dari Kementerian Sosial RI No 96/MS/B/10/2015 tanggal 9 Oktober 2015 tentang izin menghentikan kendaraan bermotor dalam rangka hening cipta Hari Pahlawan.

Selain polisi, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI juga mengirimkan imbauan lewat pesan singkat untuk memberhentikan kendaraan selama 45 detik untuk memperingati Hari Pahlawan, 10 November 2015.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com