"Dugaan awal karena persaingan bisnis. Namun masih banyak dugaan yang harus digali lebih banyak," ungkap Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Umar Faroq, Senin.
Diduga dari persaingan bisnis tersebut, musuh dari Sembiring menyewa seseorang untuk memberikan teror. Pasalnya aksi yang dilakukan pelaku terbilang profesional karena dengan mudahnya mendapatkan bahan peledak tersebut.
"Kesimpulan awal ini bukan teroris, tapi masih dalam proses pemeriksaan, penyelidikan, dan pengolahan TKP," ungkapnya.
Sayangnya dari semua gedung yang ada, tak ada satu pun kamera CCTV yang merekam kejadian tersebut. Alhasil, polisi sedikit kesulitan untuk membongkar kasus peledakan tersebut.
"Kami pun masih memeriksa saksi-saksi untuk untuk dapat mengungkap kasus ini," ujarnya. (Junianto Hamonangan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.