Dia menargetkan mulai membenahi hal itu dalam waktu 6 bulan ke depan.
"Target saya adalah apa yang diinginkan Pak Gubernur bisa terealisasikan," ujar Teguh di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (3/12/2015).
Beberapa yang menjadi pekerjaan Teguh misalnya pembuatan sheetpile dan perbaikan saluran air. Selain itu, Teguh juga ingat Basuki ingin semua pompa air berfungsi dengan baik.
Teguh mengaku juga ingin membuat terobosan-terobosan tertentu berdasarkan pesan Gubernur itu.
Dia tidak ingin dalam memimpin di Dinas Tata Air, genangan di Jakarta bisa bertahan lebih dari 24 jam.
Dia ingin meningkatkan koordinasi dengan dinas lain untuk bekerja sama membenahi masalah. "Itu semua yang akan kita lakukan," ujar Teguh.
Jika nantinya dia tidak bisa memenuhi keinginan Basuki, Teguh mengaku siap untuk dicopot dari jabatannya. "Namaya pegawai negeri, siap diangkat pasti harus siap juga diberhentikan," ujar dia.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama melantik pejabat pengganti Tri Djoko Sri Margianto sebagai Kepala Dinas Tata Air DKI. Ahok melantik Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Teguh Hendrawan.
Teguh sendiri belum genap tiga bulan menjabat Wakadishubtrans DKI. Ahok melantik Teguh sebagai Wakadishubtrans DKI pada 4 September 2015.
Teguh adalah lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), sebelumnya juga pernah menjabat sebagai Camat Pulogadung.
Pemilihan Teguh ini dilakukan setelah Basuki gagal melantik Wakil Kepala Dinas Kebersihan DKI Ali Maulana Hakim. Sedianya, Basuki menunjuk Ali menggantikan Tri Djoko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.