Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodalkan Batang Korek Api, Sindikat Ini Bobol ATM Korban

Kompas.com - 22/12/2015, 04:38 WIB
Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Satuan Reskrim Polsek Citeureup berhasil menciduk tiga pelaku sindikat pencurian melalui ATM yang kerap beroperasi di wilayah Tanggerang, Depok, dan Bogor.

Mereka adalah Hendri (21), Arta (25), dan Beni (28). Ketiganya merupakan warga asal Lampung.

Dari tangan para pelaku, polisi mengamankan uang tunai jutaan rupiah serta puluhan kartu ATM dari berbagai jenis bank.

Modus yang digunakan para pelaku dengan cara berpura-pura menolong korbannya yang mengalami kesulitan mengambil uang di mesin ATM. Saat korban lengah, para pelaku tersebut langsung menukar kartu ATM korban dengan kartu ATM yang lain.

Kepala Polsek Citeureup Kompol Muhammad Chaniago menjelaskan, mereka (pelaku) sengaja memasukkan batang korek api dengan menggunakan gergaji kecil ke dalam lubang kartu mesin ATM. Sehingga, jika kartu ATM dimasukkan akan macet.

"Disaat korban panik, barulah pelaku berpura-pura membantu dengan cara meminta nomor pin korban," ucap Chaniago, Senin (21/12/2015).

"Tanpa disadari oleh korban, kartu ATM yang tersangkut itu kemudian ditukar dengan kartu ATM yang lain," tambahnya.

Chaniago mengatakan, para pelaku kerap melakukan aksinya di toko-toko minimarket yang memiliki mesin ATM. Ia pun menyebut, dari tiga orang yang ditangkap, masih ada satu pelaku lagi yang masuk ke dalam DPO karena berhasil meloloskan diri saat dilakukan penangkapan.

"Kita sudah berhasil mendapatkan identitas pelaku yang kabur. Saat ini masih dalam pengejaran," katanya.

Selain mengamankan uang tunai jutaan rupiah dengan pecahan Rp 50.000, petugas juga menyita barang bukti lainnya seperti puluhan kartu ATM berbagai macam bank, satu gergaji kecil, satu unit mobil, sejumlah dompet yang berisi uang dari hasil pencurian, serta dua buah bungkus korek api.

Para pelaku dijerat pasal 365 dengan ancaman kurungan penjara sembilan tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Pria di Kebon Jeruk Ditusuk hingga Tewas oleh Orang Tak Dikenal

Hendak Shalat Subuh di Masjid, Pria di Kebon Jeruk Ditusuk hingga Tewas oleh Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Cerita Karyawan Minimarket di Cilincing Kerap Dikomplain Pengunjung karena Ditarik Uang Parkir

Megapolitan
Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Pengamat Nilai Pemprov DKI Tak Perlu Beri Pekerjaan Bagi Jukir Liar

Megapolitan
Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Disdukcapil DKI Catat 7.243 Pendatang Tiba di Jakarta Pasca-Lebaran

Megapolitan
Oknum Diduga Terima Setoran dari 'Pak Ogah' di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Oknum Diduga Terima Setoran dari "Pak Ogah" di Persimpangan Cakung-Cilincing, Polisi Janji Tindak Tegas

Megapolitan
Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Polisi: 12 Orang yang Ditangkap Edarkan Narkoba Pakai Kapal Laut dari Aceh hingga ke Batam

Megapolitan
Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Ragam Respons Jukir Liar Saat Ditertibkan, Ada yang Pasrah dan Mengaku Setor ke Ormas

Megapolitan
Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Siang Ini, Kondisi Lalu Lintas di Sekitar Pelabuhan Tanjung Priok Tak Lagi Macet

Megapolitan
Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Cara Lihat Live Tracking Bus Transjakarta di Google Maps

Megapolitan
Larangan 'Study Tour' ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Larangan "Study Tour" ke Luar Kota Berisiko Tinggi, Tuai Pro Kontra Orangtua Murid

Megapolitan
Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Dalam 5 Bulan, Polisi Sita 49,8 Kg Sabu dari 12 Tersangka

Megapolitan
Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Casis Bintara Jadi Korban Begal di Kebon Jeruk, Jari Kelingkingnya Nyaris Putus

Megapolitan
Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Keluarga Korban Kecelakaan Siswa SMK Lingga Kencana Berencana Bawa Kasus Donasi Palsu ke Polisi

Megapolitan
Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Gagal Tes dan Terluka karena Begal, Casis Bintara Ini Tes Ulang Tahun Depan

Megapolitan
Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Indra Mau Tak Mau Jadi Jukir Liar, Tak Tamat SMP dan Pernah Tertipu Lowongan Kerja

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com