Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karena Stasiun Manggarai, Tidak Ada Penambahan Perjalanan KRL

Kompas.com - 28/12/2015, 14:18 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Muhammad Nurul Fadhila memastikan tidak akan ada penambahan jumlah perjalanan layanan kereta rel listrik (KRL) commuter line pada tahun 2016.

Penyebabnya, ada renovasi besar-besaran terhadap Stasiun Manggarai.

Menurut Fadhila, renovasi terhadap Stasiun Manggarai membuat penambahan jumlah perjalanan KRL tidak memungkinkan, mengingat Stasiun Manggarai merupakan stasiun transit yang menjadi titik pertemuan dari beberapa relasi.

"Stasiun Manggarai akan dibangun menjadi stasiun yang sangat besar. Makanya untuk tahun 2016, tidak akan ada penambahan jumlah perjalanan kereta," kata Fadhila dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (28/12/2015).

Saat ini, jumlah perjalanan KRL setiap harinya mencapai 887 perjalanan. Dari jumlah tersebut, relasi Bogor/Depok menjadi relasi dengan jumlah perjalanan terbanyak yang mencapai 69,95 persen.

Yang terbanyak berikutnya ada pada relasi Bekasi dengan 13,46 persen, lalu relasi Serpong dengan 11,87 persen, dan relasi Tangerang dengan 4,72 persen.

Data dari PT KCJ menunjukkan, jumlah penumpang yang terangkut di semua relasi setiap harinya rata-rata 740.000 orang. Mereka menargetkan, pada 2018, jumlah penumpang yang terangkut mencapai 1,2 juta orang.

Oleh karena itu, meski tidak akan menambah jumlah perjalanan KRL pada tahun 2016, Fadhila memastikan, target menambah jumlah penumpang akan tetap terus berjalan.

Guna menyiasati hal itu, ia menyatakan, pihaknya memutuskan menambah formasi rangkaian kereta, dari berjumlah 8-10 kereta menjadi 10-12 kereta.

Fadhila mengatakan, rangkaian KRL commuter line dengan formasi 12 kereta nantinya akan dioperasikan di relasi Bogor/Depok dan Bekasi.

Saat ini, mayoritas rangkaian KRL commuter line yang melayani kedua relasi tersebut terdiri atas 10 kereta.

"Saat ini, renovasi perpanjangan peron masih berlangsung. Begitu selesai, rangkaian KRL dengan formasi 12 kereta akan langsung kami operasikan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke 'Call Center' dan Medsos

Sopir JakLingko Ugal-ugalan, Penumpang Bisa Melapor ke "Call Center" dan Medsos

Megapolitan
Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Penjelasan Polisi Soal Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ Berubah Jadi Pelat Putih

Megapolitan
Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Cerita Warga soal Tanah di Perumahan New Anggrek 2 GDC Depok yang Longsor Tiap Hujan

Megapolitan
Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Pemecatan Ketua RW di Kalideres Bukan Soal Penggelapan Dana, Lurah: Dia Melanggar Etika

Megapolitan
Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Kecelakaan yang Libatkan Mobil Dinas Polda Jabar di Tol MBZ Diselesaikan secara Kekeluargaan

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Kronologi 4 Warga Keroyok Mahasiswa yang Beribadah di Kontrakan Tangsel

Megapolitan
Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Viral Video Pelecehan Payudara Siswi SMP di Bogor, Pelaku Diduga ODGJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com