JAKARTA, KOMPAS.com — Selama tiga hari, tim Satuan Tugas Gabungan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur dengan tim khusus Polda Metro Jaya mengejar pembacok polisi saat penggerebekan di dekat Kompleks Berlan, Jakarta Timur, beberapa hari yang lalu.
Dari proses penyisiran, awalnya diketahui ada 12 pelaku yang di antaranya membawa senjata tajam serta senjata api.
"Satu orang yang kami dapat sebagai saksi mahkota, kemudian kami dapat identifikasi sebanyak 12 pelaku. Dari 12 ini, ada lima yang membawa sajam (senjata tajam) baik samurai maupun celurit kecil, golok, dan belati. Informasinya juga ada senjata api," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Eko Daniyanto, Jumat (22/1/2016).
Setelah itu, polisi menyelidiki lebih jauh mengenai lima pelaku yang disebut membawa senjata.
Dari hasil penyelidikan tersebut, Kamis (21/1/2016) sekitar pukul 19.00 WIB, didapati informasi bahwa ada seorang dari lima orang itu yang bernama Ade Friyoza Wijaya (43) alias Ade Badak.
Polisi kemudian mengintai Ade dan diikuti dari kawasan Jatinegara sampai Cawang.
"Di situ kami lakukan pencegatan," tutur Eko. (Baca: Ade Badak Disebut sebagai Pemimpin Warga yang Serang Polisi)
Polisi sudah berupaya menghentikan laju sepeda motor Ade sebanyak dua kali, tetapi Ade tetap tancap gas dan kelihatan seperti mau lari.
Melihat hal tersebut, polisi mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tiga kali. Tidak lama, Ade terlihat berbalik dan tampak ingin mengambil pistol.
"Saya sudah peringatkan anggota, kami utamakan keselamatan nyawa anggota. Langsung diambil tindakan tegas, ditembak tiga kali, tiga peluru, meninggal di tempat," ujar Eko.
Setelah dilumpuhkan polisi, jenazah Ade dibawa ke Rumah Sakit Polri untuk diotopsi. Dari keterangan para saksi, Ade adalah orang yang membawa golok ketika penggerebekan saat Iptu Prabowo akan masuk ke rumah Mami Y. (Baca: Tiga Peluru Bersarang di Dada Ade Badak, Pembacok Polisi di Kawasan Berlan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.