Pria bertinggi kira-kira 155 cm dan memakai jaket serta celana jins tersebut terlihat berjalan di depan, dikawal oleh seorang anggota TNI, dari gerbong depan hingga gerbong belakang.
Terlihat, copet itu berkalung karton bertuliskan "Saya Copet". Wajahnya babak belur bekas dihajar.
"Ibu-ibu mohon perhatiannya sebentar," kata sang anggota TNI, Jumat (5/2/2016).
Setelah itu, si pria berjalan di kereta yang tak terlalu padat penumpang itu.
"Saya copet... saya copet," kata pria tersebut.
"Yang kencang ngomongnya!" bentak anggota TNI tersebut.
Dia pun terus mengucapkan "Saya copet... saya copet" dengan suara yang lebih kencang. Wajahnya terlihat tertunduk.
Di Stasiun Sudimara, kereta berhenti untuk mengangkut penumpang. Namun, sempat-sempatnya pria itu merogoh tas seorang perempuan. Perbuatan itu pun dilihat sang anggota TNI.
"Lo jangan cari kesempatan, lo," bentak si anggota TNI sambil menampar sang copet.
Di gerbong terakhir, tangan kirinya diborgol di tempat pegangan untuk penumpang kereta yang berdiri. (Eka Putri Arviyanthi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.