Mawar (bukan nama sebenarnya), warga Kalijodo, masih ingat betul satu tahun lalu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dijadikan target oleh warga.
"Tahun lalu (2015) katanya, kalau Ahok datang, 'habis'," kata Mawar kepada Kompas.com di Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (22/2/2016).
Pada saat itu, lanjut Mawar, salah satu kelompok besar di Kalijodo langsung merapatkan barisan. Mereka menyiapkan berbagai perlengkapan, salah satunya senjata tajam berupa anak panah.
"Kan ada ibu-ibu. Istrinya daeng-daeng. 'Itu buat apaan? Mau ada tawuran lagi?' 'Enggaklah itu buat jaga-jaga. Bos gede nyuruh ini nih.'"
"Dia ngomongnya, kalau orang Makassar busur (anak panah), nyuruh bikin busur. Takut-takut datang Ahok," ucap Mawar.
Rencana pada saat itu tak kunjung terlaksana. Namun anak panah tersebut sudah dibuat untuk berjaga-jaga.
Kini, Pemprov DKI berwacana lagi untuk menggusur kawasan Kalijodo. Sebelum Kalijodo ditertibkan, operasi penyakit masyarakat dilakukan terlebih dahulu. Hasilnya, ratusan anak panah dan senjata tajam berhasil disita.
"Beruntung Ahok enggak ke sini," ucap Mawar.