Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memburu Biang Keladi Genangan hingga ke Gorong-gorong

Kompas.com - 03/03/2016, 07:45 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jakarta merupakan kota besar dengan tingkat kerawanan banjir cukup besar pula. Salah satu faktor pendorong kerawanan yakni persoalan gorong-gorong di Jakarta.

Dalam saluran tersebut, air kerap kali tersumbat oleh sampah. Entah dari mana sampah itu berasal, namun tertumpuk dan menghambat aliran air dari hulu ke hilir. Dan merekalah biang keladi genangan di Jalan Medan Merdeka Selatan.

Padahal, gorong-gorong merupakan bagian penting dalam sebuah kota. Tanpa ada gorong-gorong, kota akan 'mati' tertutup air.

Namun, sampah di gorong-gorong Jakarta tak semuanya sama. Dalam temuan Satgas Banjir dari Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat pada Rabu (24/2/2016) lalu, tumpukan kulit kabel ditemukan dalam gorong-gorong yang memiliki lebar sekitar tiga kilometer tersebut.

KAHFI DIRGA CAHYA/KOMPAS.COM Kulit kabel di selokan Jalan Medan Merdeka Selatan
Satgas yang berpakaian oranye tersebut pun turun mengangkut tumpukan kulit kabel. Hingga hari keenam pengangkutan pada Rabu (2/3/2016), setidaknya sudah 17 truk diperbantukan membawa kulit kabel dari gorong-gorong menuju tempat pembuangan sementara di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Pada hari keenam pencarian kulit kabel, kompas.com berkesempatan masuk dalam gorong-gorong salah satu kawasan 'ring satu' di Indonesia.

Saat pertama kali turun dan menginjakkan kaki, tak terasa bagian dasar gorong-gorong. Telapak kaki hanya menginjak tumpukan sampah dari kulit kabel dan lumpur.

Sampah dan lumpur di gorong-gorong tersebut setinggi 40 centimeter atau sebetis orang dewasa. Kaki pun sulit untuk digerakkan. Perlu tenaga lebih agar kaki bisa lepas dari sampah dan lumpur di dasar gorong-gorong.

Tinggi gorong-gorong kurang lebih sekitar 1,5 meter dengan lebarnya sekittar tiga meter. Beton gorong-gorong juga tampak masih kuat karena tak ada sedikit pun lubang.

Di sisi barat gorong-gorong, tepatnya di bawah lampu lalu lintas Jalan Medan Merdeka Selatan, tampak dipenuhi oleh tumpukan kulit kabel. Tumpukan tersebut memenuhi 3/4 dari gorong-gorong.

Kemudian bagian atas tumpukan kulit kabel hanya berjarak sekitar 10 centimeter dari bagian atas gorong-gorong. Sementara itu, di sisi timur atau menuju hulu saluran, tampak terlihat jelas.

Jarak pandang di dalam gorong-gorong pada siang hari bisa sampai kurang lebih 20 meter. Sepanjang jarak pandang, tak ada sampah atau benda yang menghalangi.

Bercabang

Staf Suku Dinas Tata Air Jakarta Pusat Yusuf Sumardani mengatakan saluran air yang melintasi Jalan Medan Merdeka Selatan langsung lurus menuju ke saluran penghubung (PHB) Abdul Muis.

"Kalau dari hulu di depan Kedutaan Besar AS itu satu saluran, kemudian pecah jadi dua di Jalan Agus Salim," kata Yusuf di Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (2/3/2016).

Dua cabang tersebut kemudian bertemu kembali tepat di bawah lampu lalu lintas. Sekitar 10 meter dari situ, kemudian pecah lagi menjadi dua cabang hingga menuju ke saluran PHB Abdul Muis.

KAHFI DIRGA CAHYA/KOMPAS.COM Kulit kabel di selokan Jalan Medan Merdeka Selatan
Kepala Dinas Tata Air Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan, sepanjang gorong-gorong, sebenarnya terdapat beberapa saluran. Namun, saluran tersebut tak terlalu besar.

Keberadaan saluran lebih kecil tersebut untuk mengaliri air ke gorong-gorong hingga ke hilirnya.

Sementara untuk keberadaan kulit kabel di gorong-gorong, Teguh tak bisa menduga sedikit pun apakah kulit kabel bagian dari sabotase atau bukan.

Ia mengungkapkan bekerja hanya sesuai dengan perintah atasannya, dalam hal ini Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama 'Ahok'.

"Kalau memang statement Pak Gubernur (seperti itu), kenyataannya sepreti ini. Dan ini (pencarian) udah berlangsung satu minggu hingga 17 truk," kata Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com