JAKARTA, KOMPAS.com - Pilihan Basuki Tjahaja Purnama untuk maju dalam pemilihan gubernur DKI Jakarta 2017 dipertanyakan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Eva Kusuma Sundari. Basuki berencana maju melalui jalur independen sesuai keinginan kelompok relawan pemdukungnya, Teman Ahok.
Menurut Eva, Basuki dapat memimpin Jakarta karena peran PDI-P dalam Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu. Eva meyakini relawan Teman Ahok pada saat itu belum ada, sehingga simpatisan PDI-P diterjunkan menjadi saksi di tempat pemungutan suara.
"Teman Ahok sudah ada ya tahun 2012? Aku komandan (pimpinan pemenangan) di Kecamatan Kalideres, belum pernah ketemu mereka. Semua saksi se-DKI adalah PDI-P, tidak ada relawannya. Jangan keliru, ya," kata Eva, melalui pernyataan tertulis, Rabu (16/3/2016).
Dengan maju melalui jalur independen, Eva juga memandang Basuki sudah meninggalkan PDI-P. Eva tidak sepakat jika PDI-P yang disebut meninggalkan Basuki.
Baca: Syarat Dukungan Calon Independen Diperberat?
Menurut Eva, bukti Basuki meninggalkan PDI-P adalah ketika memilih Heru Budi Hartono sebagai bakal calon pendampingnya dalam pilgub nanti. Padahal PDI-P memiliki Djarot Saiful Hidayat yang saat ini menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta.
"PDI-P tidak meninggalkan Ahok. Ahok yang ninggalin PDI-P, tidak mau mendaftar (sebagai bakal calon) sesuai SOP," ucap Eva.
Basuki pernah mengungkapkan apa alasan dirinya memutuskan berjalan bersama relawan Teman Ahok. Keputusannya dipicu oleh perkataan Teman Ahok, hingga membuat dia yakin untuk maju dari jalur independen.
"Anak-anak Teman Ahok ini pintar ngomong juga tahu enggak. Aku bilang, 'Hei aku kalau sama PDI-P kan udah dapat mobil lengkap nih dikasih ibu, tinggal naik sampai ke kampung berikutnya, kota berikutnya. Kalau sama kalian kan naik bus enggak jelas nih.' Mereka bilang apa coba? Katanya, 'Kalau naik bus bisa bareng-bareng, Pak. Kalau naik mobil mewah kan kita enggak bisa ikut.' Pintar juga mereka ngomong. Ya sudah, ikut naik bus sajalah," ujar Basuki, Selasa (8/3/2016).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.