Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindiran dan Pujian untuk Ahok di "Hajatan" Megawati

Kompas.com - 24/03/2016, 09:28 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menjadi pusat perhatian dalam acara peluncuran buku "Megawati dalam Catatan Wartawan: Menangis dan Tertawa Bersama Rakyat", di Gedung Arsip Nasional, Jakarta Pusat, Rabu (23/3/2016) malam.

Dari awal kehadirannya, mata para tamu undangan tak lepas dari Ahok. Ahok yang bukan kader serta pengurus PDI-P pun duduk di barisan depan bersama para Menteri Kabinet Kerja serta Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Ketika budayawan sekaligus pembawa acara, Butet Kertaradjasa melempar guyonan kepada Ahok, tamu undangan bersorak sorai. Ada yang berteriak "huuu...". Tak sedikit pula yang bertepuk tangan.

"Kalau di sana ada yang sibuk independen, Ahok datang ke sini untuk menjumpai Ibunya (Megawati)," kata Butet.

Puncaknya, ketika Megawati naik ke atas panggung. Ia berulang kali menyindir Ahok. Mulai dari keheranannya atas kehadiran Ahok di acaranya, hingga sikapnya menolak Ahok ikut menyumbang buku yang ditulis 22 jurnalis itu.

Bahkan, Megawati pun sedikit curhat sering di-bully di media sosial akibat Ahok.

"(Kehadiran Ahok) bukan nekat, soalnya dia ada sampingannya. Bully-annya di media," kata Megawati yang mengundang gelak tawa tamu undangan.


Ya, hubungan Ahok dengan PDI-P memang tengah menjadi sorotan. Lantaran sikap Ahok yang memilih maju melalui jalur independen bersama relawan pendukungnya, "Teman Ahok", pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2017.

Sikap Ahok ini memunculkan kekecewaan beberapa pengurus PDI-P. Sebab, PDI-P lah yang mengusung Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2012.

Meski terus disindir oleh Megawati dan pengisi acara lainnya. Namun Ahok menjadi orang pertama yang mendapat buku tersebut. Hanya sepuluh orang terpilih yang naik ke panggung dan menerima buku langsung dari Megawati.

Ahok pun terlihat terkejut ketika namanya dipanggil pertama kali oleh para penulis buku tersebut. Ia pun hanya tersenyum dan menyalami Megawati saat menerima buku tersebut.

Selain Ahok, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Hendropriyono dan mantan Wakil Presiden Boediono juga menerima buku yang menceritakan tentang perjalanan hidup Presiden RI kelima tersebut.

Megawati juga sempat menolak menyebut nama serta melihat Ahok ketika membuka lelang gotong royong. Ia menargetkan pengumpulan uang hingga Rp 2 miliar untuk membeli sebuah buku berukuran paling besar.

Berulangkali pembawa acara menghampiri Ahok, namun Megawati menolaknya.

"Kalau saya sebut yang satu itu (Ahok), saya akan di-bully lagi. Sudah sumbangan dia nanti belakangan," kata Megawati.

Hingga uang lelang terkumpul mencapai Rp 2,75 miliar, Megawati pun mengingat Ahok.

"Kan tadi ada yang saya bilang, 'Enggak... Enggak... Nanti saja'. Ya nanti terserah saja, tunggu tanggal mainnya," tutup Megawati yang langsung disambut sorak sorai tamu undangan.

Ahok pun tertawa mendengar isyarat kata penutup Megawati. Apakah kata penutup Megawati itu mengisyaratkan dukungan PDI-P untuk Ahok pada Pilkada DKI Jakarta 2017? 


Reaksi Ahok

Ahok sendiri mengaku tidak terkejut atas sikap yang ditunjukkan Megawati kepadanya. Sebab, lanjut dia, hubungannya dengan Megawati lebih erat ketimbang dengan PDI-P.

"Hubungan saya sama Bu Mega sudah kayak kakak adik. Saya bilang, gue kan bukan orang PDI-P kok, gue bilang aja gue orangnya Bu Mega," kata Ahok.

Ahok pun mengatakan, sikap yang ditunjukkan Megawati itu bukan sebagai sebuah isyarat dukungan di Pilkada DKI Jakarta 2017. Menurut dia, Megawati butuh waktu lama berpikir menentukan dukungannya.

Hal itu pernah dirasakannya saat Pilkada DKI Jakarta 2012 lalu.

"Waktu putusin saya dengan Pak Jokowi (berpasangan di Pilkada DKI 2013). Jam 03.00 (sore) mendaftar ke KPU DKI, Bu Mega baru putusin saya berpasangan sama Pak Jokowi jam 01.00 (siang). Jadi Bu Mega ini punya strategi yang kami enggak ngerti," kata Ahok.

Bahkan, menurut Ahok, bisa saja sikap Megawati itu menunjukkan bahwa ia akan mengusung calon lain untuk menandinginya dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.


Banjir Pujian

Tak hanya sindiran, Ahok juga menerima banyak pujian dari tamu undangan. Bahkan tak sedikit pula para pengurus partai yang ber-selfie dengan mantan Bupati Belitung Timur itu. Hanya meja Megawati dan meja Ahok yang dikerubungi tamu undangan untuk berfoto bersama.

Kamera wartawan pun lebih banyak menyorot kedekatan Ahok dengan Megawati. Seperti contohnya ketika usai wawancara, ada salah seorang anggota PDI-P dari Papua. Dia mendukung Ahok untuk maju melalui jalur independen.

"Bapak mau maju lewat independen atau parpol, saya dukung terus bapak maju terus," kata dia sambil menggenggam tangan Ahok.

Ahok pun hanya mengangguk dan berterimakasih atas dukungan tersebut. Di akhir acara, ajudan Ahok pun terlihat kewalahan melindungi "tuannya". Sebab, hingga naik ke atas mobil, Ahok tak henti-hentinya diminta selfie bersama tamu undangan maupun pengurus partai berlambang banteng moncong putih itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com