Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Buka Komunikasi Khusus dengan PDI-P dan Gerindra soal Pilkada DKI

Kompas.com - 28/03/2016, 08:09 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golongan Karya (Golkar) membuka pembicaraan khusus dengan dua partai lainnya untuk menghadapi Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dua partai tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Gerindra.

"Kita komunikasi dengan PDI-P dan Gerindra untuk saat ini," kata Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta, Zainudin, saat dihubungi Kompas.com di Jakarta, Minggu (27/3/2016).

Menurut dia, ada alasan sendiri Golkar melakukan komunikasi dengan dua partai besar di DPRD DKI Jakarta tersebut. (Baca: "Profesor Yusril Jadi Pertimbangan Khusus bagi Partai Golkar")

Untuk PDI-P, menurut Zainudin, partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu memiliki kursi paling banyak di DPRD DKI Jakarta, yakni 26 kursi.

Sementara itu, Gerindra adalah partai kedua dengan perolehan kursi terbanyak di DPRD DKI.

"Kan kalau Golkar koalisi dengan Gerindra cuma tambah saja, sudah cukup kursinya," ungkap anggota DPRD DKI Jakarta ini.

Saat ini Golkar masih mempertimbangkan bakal calon gubernur DKI Jakarta yang akan diusung pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Menurut Zainudin, bakal calon gubernur Yusril Ihza Mahendra jadi pertimbangan khusus Golkar.

(Baca juga: Lewat Ical, Yusril Ingin Dekati PDI Perjuangan)

Yusril dinilai potensial melawan bakal calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Selain itu, menurut Zainudin, dari pembicaraan Golkar dengan partai politik lain sebelum ini, Yusril juga masuk dalam radar bakal calon gubernur partai lain.

"Tentu mereka juga miliki calon lain. Cuma sebagaimana kita bicarakan, dan kemudian kita bisa hadirkan dua pasangan ideal untuk masa depan Jakarta," kata Zainudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Optimistis Seniman Jalanan Karyanya Dihargai meski Sering Lukisannya Terpaksa Dibakar...

Megapolitan
Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Kampung Konfeksi di Tambora Terbentuk sejak Zaman Kolonial, Dibuat untuk Seragam Pemerintahan

Megapolitan
Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Razia Dua Warung Kelontong di Bogor, Polisi Sita 28 Miras Campuran

Megapolitan
Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Tanda Tanya Kasus Kematian Akseyna yang Hingga Kini Belum Terungkap

Megapolitan
Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Pedagang di Sekitar JIExpo Bilang Dapat Untung 50 Persen Lebih Besar Berkat Jakarta Fair

Megapolitan
Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Beginilah Kondisi Terkini Jakarta Fair Kemayoran 2024...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pelarian Perampok 18 Jam Tangan Mewah di PIK 2 | Masjid Agung Al-Azhar Gelar Shalat Idul Adha Hari Minggu

Megapolitan
Diduga Joging Pakai 'Headset', Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Diduga Joging Pakai "Headset", Seorang Pria Tertabrak Kereta di Grogol

Megapolitan
Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Pemeras Ria Ricis Gunakan Rekening Teman untuk Tampung Uang Hasil Pemerasan

Megapolitan
Anies Bakal 'Kembalikan Jakarta ke Relnya', Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Anies Bakal "Kembalikan Jakarta ke Relnya", Pengamat: Secara Tak Langsung Singgung Heru Budi

Megapolitan
Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Pedagang Kerak Telor di PRJ Mengeluh Sepi Pembeli: Dulu Habis 50 Telor, Kemarin Cuma 10

Megapolitan
Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Keluarga Akseyna Minta Polisi Dalami Penulis Lain dalam Surat Wasiat sesuai Analisis Grafolog

Megapolitan
Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Kasus Akseyna Berlanjut, Keluarga Sebut Ada Informasi yang Belum Diterima Penyidik Baru

Megapolitan
SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

SP2HP Kedua Terbit, Keluarga Akseyna: Selama Ini Sering Naik Turun, Pas Ramai Baru Terlihat Pergerakan

Megapolitan
Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Polisi Terbitkan SP2HP Kedua Terkait Kasus Akseyna, Keluarga Berharap Aparat Jaga Momentum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com