Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Awalnya Tidak Respek dengan Lulung"

Kompas.com - 30/03/2016, 18:34 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Peresmian kelompok relawan pendukung Abraham "Lulung" Lunggana di sebuah lapangan di Rawa Buntu, Jakarta Selatan, Rabu (30/3/2016), dihadiri ratusan orang.

Kelompok yang menamakan diri "Suka Haji Lulung" itu akan mendukung Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu menjadi calon gubernur Jakarta pada Pilkada DKI tahun depan.

Mereka menggunakan kaus dengan model bermacam-macam, tetapi dengan satu warna dasar yang sama, yaitu merah. Kaus tersebut juga sama-sama bergambar karikatur sosok Lulung yang sedang mengacungkan jempol.

Tulisan "Suka Haji Lulung" tertera di kaus mereka. Mereka berasal dari lima wilayah di Jakarta.

Para relawan tersebut akan menjadi ujung tombak pergerakan Lulung dalam bersosialisasi dengan warga di kalangan bawah. Ketua panitia acara peresmian itu, Mustaqim Dahlan, menduga, perbedaan model kaus ini terlihat karena tiap-tiap wilayah membuat model kaus mereka sendiri.

"Makasih buat semua relawan yang hadir, yang sudah patungan untuk menyukseskan acara ini. Saya juga enggak tahu nih kaus siapa yang bikin. Gambarnya beda-beda soalnya," ujar Dahlan di Lapangan Rawa Buntu.

Dahlan bercerita kepada relawan yang hadir mengenai alasannya mendukung Lulung. Ia berpendapat, media sudah membuat opini buruk tentang Lulung. Dia bahkan sempat termakan opini tersebut.

"Saya awalnya tidak respek dengan Haji Lulung. Saya tidak suka karena membaca berita tentang dia. Namun, ketika saya mencoba mengenalnya, dia luar biasa, dia orang baik, dia selama ini korban fitnah," ujar Dahlan.

Dahlan mengatakan, mereka akan membangun 1.000 posko di berbagai wilayah Jakarta. Tugas para relawan bukan untuk mengumpulkan KTP, tetapi sebagai penghubung antara Lulung dan masyarakat setempat.

Ketika Lulung ingin berkunjung ke wilayah tertentu, Lulung akan menghubungi relawannya yang ada di wilayah itu.

Peresmian para relawan dilakukan langsung oleh Lulung. Ia menyematkan pin di pakaian salah seorang koordinator. Kemudian, semua relawan mengucapkan ikrar untuk bersama-sama membantu dan mendoakan Lulung untuk menjadi calon gubernur DKI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com