Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Dulu Memuji-muji PPSU Top Top Top, Sekarang Tiba-tiba Beda...

Kompas.com - 18/04/2016, 10:57 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berkeyakinan bahwa wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, tidak pernah menolak diberdayakannya petugas pemeliharaan prasarana dan sarana umum (PPSU) di tengah masyarakat.

Sebab, ia menyebut Djarot ikut menyetujui menjelang diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Gubernur mengenai pembentukan PPSU pada 2015.

Oleh karena itu, pada hari ini, Ahok (sapaan Basuki) akan menanyakan langsung mengenai pernyataan Djarot yang disebut-sebut dalam pemberitaan mengkritik penugasan PPSU di tengah masyarakat.

"Dulu muji-muji PPSU, top top top, bagus katanya (Djarot) bersih. Sekarang tiba-tiba beda. Makanya, saya mau tanya," kata Ahok di Balai Kota, Senin (18/4/2016).

Meski belum pernah bertemu lagi sejak sebelum Djarot melontarkan pernyataan itu sampai dengan pagi ini, Ahok mengaku tetap berkomunikasi dengan Djarot.

"Hubungan dengan Pak Djarot baik-baik aja. Aku WhatsApp-an semalam. Makanya, saya kira Pak Djarot tidak begitu maksudnya (seperti di berita)," ujar Ahok.

Saat berkunjung ke Johar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (15/4/2016), Djarot menyoroti tugas PPSU yang turun hingga ke permukiman warga.

Menurut Djarot, keberadaan para pasukan oranye itu bisa mematikan budaya kerja bakti yang ada di warga. (Baca: Djarot: Hati-hati, PPSU Bisa Matikan Gotong Royong)

Djarot menilai, keberadaan PPSU membuat warga semakin menjadi tergantung dan manja. Seharusnya, kata dia, PPSU hanya bersifat membantu warga.

"Nanti kalau lingkungannya enggak tertangani (PPSU), lapor. Kalau lapor, lurahnya yang kena, ya jangan dong. Kalau masalah lokal itu selesaikan sendiri kan bisa toh," kata Djarot.

Oleh karena itu, ia meminta tanggung jawab kebersihan lingkungan tidak diserahkan kepada PPSU, tetapi kepada warga.

Warga dinilainya dapat menggalakkan kembali kerja bakti yang rutin dilaksanakan setiap hari Minggu. "Jangan warganya cuma nonton sambil ngerokok, ikut kerja," ujar dia.

Kompas TV Ahok dan Djarot Tidak Sejalan soal Reklamasi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

PDI-P Buka Penjaringan Cagub dan Cawagub Jakarta hingga 20 Mei 2024

Megapolitan
Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Kuota Haji Kota Tangsel Capai 1.242 Jemaah, Pemberangkatan Dibagi 2 Gelombang

Megapolitan
Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Paniknya Mahasiswa di Tangsel, Kontrakan Digeruduk Warga saat Sedang Beribadah

Megapolitan
Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Jasad Balita Tersangkut di Selokan Matraman, Orangtua Sempat Lapor Kehilangan

Megapolitan
Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Jasad Balita di Matraman Ditemukan Warga Saat Bersihkan Selokan, Ternyata Sudah 3 Hari Hilang

Megapolitan
Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Polisi Ungkap Penyebab Mahasiswa di Tangsel Bertikai dengan Warga Saat Beribadah

Megapolitan
KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

KPU DKI Pastikan Keamanan Data 618.000 KTP yang Dikumpulkan untuk Syarat Dukung Cagub Independen

Megapolitan
Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Ketua RW: Aktivitas Ibadah yang Dilakukan Mahasiswa di Tangsel Sudah Dikeluhkan Warga

Megapolitan
Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya 'Nyentong' Nasi Sendiri

Pemilik Warteg Kesal, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya "Nyentong" Nasi Sendiri

Megapolitan
Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Hampir Dua Pekan, Preman yang Hancurkan Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com