Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Keunggulan dan Kekurangan Transjakarta dari Depok Dibanding Angkutan Lainnya?

Kompas.com - 25/04/2016, 16:37 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Layanan bus transjakarta membuka rute baru yang melayani Kampus Universitas Indonesia di Depok ke Manggarai, Jakarta Selatan, mulai Senin (25/4/2016). Rute ini melintasi Jalan Raya Lenteng Agung, Pasar Minggu, dan Tebet.

Adanya layanan bus transjakarta yang melayani Depok menambah daftar layanan angkutan umum dengan rute yang hampir sama. Sebelum adanya transjakarta, beberapa layanan bus besar yang beroperasi dari dan menuju Depok di antaranya PPD P54 Depok-Grogol dan Mayasari Bakti AC84 Pulogadung-Depok.

Seperti transjakarta, PPD P54 dan Mayasari Bakti AC84 juga melintas di Jalan Raya Lenteng Agung dan Pasar Minggu. Selain itu, layanan bus besar lain yang melayani Depok adalah transjabodetabek.

Namun, layanan bus itu tidak melintas di Jalan Raya Lenteng Agung dan Pasar Minggu, tetapi di Tol Jagorawi untuk kemudian masuk melalui Cililitan dan terus ke Cawang. Bus transjakarta rute Kampus UI-Manggarai menjadi satu-satunya rute transjakarta yang tidak sama sekali bersinggungan dengan lajur khusus atau busway.

Berhubung belum pernah ada koridor busway yang dibangun di Jalan Raya Lenteng Agung, Pasar Minggu, dan Tebet, jadi beroperasinya bus pun seperti bus pada umumnya. Meski tidak melintas di busway, transjakarta rute Kampus UI-Manggarai tetap tidak berhenti di sembarang tempat.

Berangkat dari Halte UI, bus terpantau hanya berhenti di halte yang tersedia di sepanjang kiri jalan, di antaranya Halte Universitas Pancasila, Lenteng Agung, Tanjung Barat, Pasar Minggu, Halte, TMP Kalibata, dan RS Tria Dipa Pancoran.

Keunggulan transjakarta ketimbang layanan bus lain yang sudah ada ialah transjakarta Kampus UI-Manggarai bisa dibilang unggul dalam hal besaran tarif. Dengan tarif Rp 3.500, penumpang sudah mendapat fasiitas bus yang dilengkapi AC.

Tarif tersebut lebih murah ketimbang tarif PPD P54 yang mencapai kisaran Rp 5.000-Rp 6.000 tanpa adanya AC. Sementara itu, bus Mayasari Bakti AC84 dan transjabodetabek sudah dilengkapi AC.

Namun, besaran tarifnya mencapai kisaran Rp 10.000-11.000. Kekurangan transjakarta berbeda dengan angkutan sejenis lainnya yang berangkat dari Terminal Depok ialah transjakarta Kampus UI-Manggarai menjadikan Halte Kampus UI sebagai titik awal dan akhir perjalanan. Halte Kampus UI berada di titik terluar Kota Depok.

Hal itu tentu berbeda dengan Terminal Depok yang lokasinya cukup strategis karena berada di tengah kota. Lokasi pemberangkatan yang tidak berada di tengah kota sebenarnya bisa dibilang merugikan penumpang transjakarta, terutama yang bermukim di Kota Depok, karena penumpang masih harus naik moda transportasi lainnya untuk sampai di halte tersebut.

Hal itulah yang terjadi saat Kompas.com menjajal layanan bus tersebut pada hari pertama pengoperasiannya.

Kompas TV Rute Transjakarta UI Depok-Manggarai Masih Sepi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

[POPULER JABODETABEK] Seorang Pria Ditangkap Buntut Bayar Makan Warteg Sesukanya | Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017

Megapolitan
Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Libur Nasional, Ganjil Genap Jakarta Tanggal 9-10 Mei 2024 Ditiadakan

Megapolitan
Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Curhat ke Polisi, Warga Klender: Kalau Diserang Petasan, Apakah Kami Diam Saja?

Megapolitan
Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Polisi Dalami Peran Belasan Saksi Dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Kepada Kapolres Jaktim, Warga Klender Keluhkan Aksi Lempar Petasan dan Tawuran

Megapolitan
Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Belasan Taruna Jadi Saksi dalam Prarekonstruksi Kasus Tewasnya Junior STIP

Megapolitan
Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Polisi Tangkap Lebih dari 1 Orang Terkait Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

RTH Tubagus Angke Dirapikan, Pedagang Minuman Harap Bisa Tetap Mangkal

Megapolitan
Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Prarekonstruksi Kasus Penganiayaan Taruna STIP Digelar hingga 4 Jam

Megapolitan
Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Masih Bonyok, Maling Motor di Tebet Belum Bisa Diperiksa Polisi

Megapolitan
Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Cegah Prostitusi, RTH Tubagus Angke Kini Dipasangi Lampu Sorot

Megapolitan
Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Balita yang Jasadnya Ditemukan di Selokan Matraman Tewas karena Terperosok dan Terbawa Arus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com