Dengan banyaknya kalimat kontroversial yang diucapkan Ahok, dia jadi langganan pemberitaan. Persis seperti Muhammad Ali, kata-katanya tajam, pedas, dan keras, tetapi sekaligus menghibur. Wartawan pun suka mengutipnya karena kalimat Ahok dijamin menjadi berita yang laku.
Ahok waktu itu berhasil menarik perhatian khalayak lewat kata-katanya, seperti Muhammad Ali berhasil menarik perhatian Sonny Liston. Dia pun cepat menjadi populer.
Pada saat yang berbeda, saya juga bertemu dengan calon gubernur lain yang mengatakan dirinya pasti menang. Iyalah, mana mungkin seorang calon berkata saya mungkin kalah.
Yang kurang padanya adalah ekspresi yakin dan percaya diri sehingga membuat orang lain ikut percaya pada apa yang disampaikannya. Bila dirinya sendiri ragu, bagaimana orang lain mau percaya?
Maka, mereka yang akan maju menantang Ahok, pertama-tama memang harus memiliki keyakinan bahwa dirinya adalah yang terbaik. Lalu, sampaikan ke semua orang berulang-ulang, sampai orang percaya. Kemudian, yang paling penting adalah buktikan dengan tindakan, seperti Ali membuktikan dirinya memang juara.
Bagaimana bila Anda tidak yakin diri Anda adalah yang terbaik? Ingat kata-kata Ali, "To be a great champion you must believe you are the best. If you're not, pretend you are."
Sebagai catatan soal Ali, pada saat bertanding terakhir kali tahun 1981, ia sebenarnya sudah terkena Parkinson. Bicaranya mulai tak jelas. Kini, Ali "Si Mulut Besar" nyaris tak pernah bicara. Ia menjalani sisa hidupnya dalam diam.
Namun, orang tetap mengenangnya sebagai juara sejati. Ia mencatatkan rekor 56 kali menang, 37 di antaranya dengan KO, serta 5 kali kalah. Ia menyebut dirinya "The Greatest" karena ia yakin dirinya adalah yang terbesar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.