Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/05/2016, 21:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Susilowati, begitu terpukul ketika mendengar suami, Edy Suwardy Suryaningrat, dan anak sulungnya dr. Dimas Qadar Radityo menjadi korban kebakaran tabung "chamber" Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo, Senin (14/3/2016) lalu.

Hingga kini, penyebab kebakaran itu belum dapat diketahui.

"Hancur hati saya, sakit sekali saya, masih terbayang suami saya matinya kok di rumah sakit. Di rumah sehat, tiba-tiba suami dan anak saya enggak ada, pulang-pulang mereka sudah gosong, jadi abu," kata Susilowati lirih, saat mengadu ke Komnas HAM, Jakarta Pusat, Senin (9/5/2016).

Susilowati mengungkapkan, anak bungsunya, Iqbal, juga masih merasa kehilangan sosok ayah dan kakaknya. Ia berharap penyelidikan kasus ini dapat cepat selesai dan diumumkan kepada masyarakat sehingga keluarga korban tidak merasa diremehkan. 

"Saya benar enggak kuat, enggak ada suami sama anak saya. Saya sumpahin mereka (RSAL Mintohardjo), sumpahin seumur hidup orang-orang itu dunia akhirat saya enggak akan maafin mereka," kata Susilowati menangis histeris.

Kekesalan Susilowati semakin memuncak ketika pihak RSAL Mintohardjo membawa uang sebesar Rp 250 juta untuk diserahkan kepada istri seorang korban lainnya, Sulistyo, di Semarang, Jawa Tengah. Menurut Susilowato, nyawa tidak bisa diganti dengan sejumlah uang.

"Nyawa dibayar Rp 250 juta? Ini manusia punya Allah. Nyawa dibayar uang segitu, tidak ada perikemanusiaan di RS Mintohardjo ini," kata Susilowati.

Sebelumnya, keluarga korban mengadu kepada Komnas HAM karena lambannya penyelidikan penyebab terbakarnya tabung chamber RSAL Mintohardjo.

Empat korban yang meninggal dunia dalam peristiwa itu adalah Sulistiyo, Abubakar Nataprawira, Edy Suwardy, dan dr. Dimas Qadar Radityo. Penyebab ledakan itu sendiri masih dalam penyelidikan polisi dan TNI AL.

Kompas TV 4 Korban Kebakaran Mintohardjo Dimakamkan


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

DPRD DKI Minta Pembahasan RUU DKJ Libatkan Akademisi hingga Perwakilan Masyarakat di Jakarta

DPRD DKI Minta Pembahasan RUU DKJ Libatkan Akademisi hingga Perwakilan Masyarakat di Jakarta

Megapolitan
KemenPPPA: Baru Kali Ini Ada Kasus 4 Anak Dibunuh dalam Waktu Bersamaan

KemenPPPA: Baru Kali Ini Ada Kasus 4 Anak Dibunuh dalam Waktu Bersamaan

Megapolitan
Tahanan Kasus Penganiayaan yang Kabur dari Lapas Tangerang Dikenal Tak Mau Bersosialisasi

Tahanan Kasus Penganiayaan yang Kabur dari Lapas Tangerang Dikenal Tak Mau Bersosialisasi

Megapolitan
Senangnya Emak-emak Ikut “Sekolah Lansia” di Cempaka Putih: Berasa ABG Lagi!

Senangnya Emak-emak Ikut “Sekolah Lansia” di Cempaka Putih: Berasa ABG Lagi!

Megapolitan
Protes Wacana Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, F-Demokrat DKI: Apa Artinya Otonomi?

Protes Wacana Gubernur Jakarta Ditunjuk Presiden, F-Demokrat DKI: Apa Artinya Otonomi?

Megapolitan
10 Pintu Air untuk Kendalikan Banjir di Jakarta Timur Rampung Dibangun

10 Pintu Air untuk Kendalikan Banjir di Jakarta Timur Rampung Dibangun

Megapolitan
Minta Sumbangan ke Warga, WN Pakistan Ditangkap di Cengkareng

Minta Sumbangan ke Warga, WN Pakistan Ditangkap di Cengkareng

Megapolitan
RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, F-Demokrat: Jangan Cabut Suara Rakyat!

RUU DKJ Atur Gubernur Jakarta Dipilih Presiden, F-Demokrat: Jangan Cabut Suara Rakyat!

Megapolitan
Sopir Diduga Mengantuk, Truk Bermuatan Babi Terguling di Tol Jagorawi

Sopir Diduga Mengantuk, Truk Bermuatan Babi Terguling di Tol Jagorawi

Megapolitan
RS Polri Pastikan Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa

RS Polri Pastikan Tak Ada Luka Tusuk pada Tubuh 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa

Megapolitan
Dinkes DKI Buka Sentra Vaksinasi Covid-19, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Dinkes DKI Buka Sentra Vaksinasi Covid-19, Ini Lokasi dan Jadwalnya

Megapolitan
Curiga 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah Alami Luka Lebam, Polisi Lakukan Pemeriksaan Histopatologi

Curiga 4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah Alami Luka Lebam, Polisi Lakukan Pemeriksaan Histopatologi

Megapolitan
Ibu 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Merintih Saat Dianiaya Suami, Bilang “Jangan Pak, Ampun”

Ibu 4 Anak yang Tewas di Jagakarsa Merintih Saat Dianiaya Suami, Bilang “Jangan Pak, Ampun”

Megapolitan
Seandainya Polisi Segera Tangani KDRT Suami-Istri di Jagakarsa, Mungkinkah 4 Anaknya Bisa Terselamatkan?

Seandainya Polisi Segera Tangani KDRT Suami-Istri di Jagakarsa, Mungkinkah 4 Anaknya Bisa Terselamatkan?

Megapolitan
4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa Meninggal dalam Waktu Hampir Sama

4 Anak yang Diduga Dibunuh Ayah di Jagakarsa Meninggal dalam Waktu Hampir Sama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com