Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Mahasiswa Trisakti Diminta agar Diberi Gelar Pahlawan Reformasi

Kompas.com - 12/05/2016, 12:04 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk memperingati 18 tahun Tragedi Trisakti 12 Mei 1998, mahasiswa Universitas Trisakti akan melakukan aksi damai di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (12/5/2016) siang.

Ada tiga tuntutan yang akan mereka sampaikan dalam aksi tersebut, yaitu Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpres Pengadilan HAM Ad Hoc untuk mengadili tragedi itu, pemerintah memperhatikan kesejahteraan keluarga korban, dan empat mahasiwa Trisakti yang tewas dalam peristiwa itu diberi gelar Pahlawan Reformasi.

"Pertama, (Presiden) Jokowi mengeluarkan Perpres Pengadilan HAM Ad Hoc berdasarkan rekomendasi DPR tahun 2009 untuk menyelesaikan itu sesegera mungkin tanpa perlu ada hambatan-hambatan lain yang dibuat-buat," kata Presiden Mahasiswa Universitas Trisakti Abdul Kadir seusai upacara peringatan 18 tahun Tragedi Trisakti, Kamis.

Mereka juga menuntut agar kesejahteraan keluarga korban yang ditembak hingga tewas oleh aparat pemerintah pada tragedi itu diperhatikan pemerintah.

"Kami menuntut untuk kesejahteraan keluarga korban. Karena keluarga korban sampai saat ini belum ada perhatian," kata Abdul Kadir.

Terakhir, mereka meminta Presiden Jokowi memberikan gelar pahlawan reformasi kepada keempat korban, yakni Elang Mulia Lermana, Hafidhin Royan, Hendriawan Sie, dan Heri Hartanto.

Aksi damai itu akan diikuti oleh 4.000 mahasiswa Universitas Trisakti.

Perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi lain juga akan akan turut serta dalam aksi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

DJ East Blake Nekat Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih sebab Tak Terima Diputuskan

Megapolitan
RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi, Satpol PP dan Dinas Terkait Dinilai Lalai

Megapolitan
7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

7 Tahun Berdiri, Lokasi Binaan Pasar Minggu Kini Sepi Pedagang dan Pembeli

Megapolitan
Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Polisi Tangkap DJ East Blake yang Diduga Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Pihak Keluarga Bakal Temui Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Setubuhi Korban Sebelum Membunuhnya

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang "Itu Jarinya Buntung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com