Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Dadap Minta Kepastian Hukum Kampung Deret yang Dijanjikan Bupati Tangerang

Kompas.com - 12/05/2016, 15:34 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Warga Kampung Baru Dadap melalui kuasa hukumnya dari LBH Jakarta, Tigor Hutapea, meminta kepastian hukum tentang kompensasi penertiban tempat tinggal mereka dari Pemerintah Kabupaten Tangerang.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar dalam pertemuan di Polda Metro Jaya, Rabu (11/5/2016) berjanji akan membangun kampung deret bagi nelayan yang terdampak penertiban di Dadap.

"Awalnya kan solusi yang ditawarkan itu berupa kos-kosan, tapi itu enggak layak, jauh di bawah tempat tinggal nelayan yang sekarang, kayak bedeng-bedeng gitu. Makanya pas Bupati nawarin kampung deret kemarin, kami minta kepastian hukumnya, harus ada hitam di atas putih," kata Tigor saat dihubungi Kompas.com, Kamis (12/5/2016).

Janji Zaki kepada warga Kampung Baru Dadap sejak awal sosialisasi hingga kini telah berubah beberapa kali. Zaki pernah menjanjikan untuk memberikan unit rumah susun di daerah Rawa Bokor yang dapat ditinggali sementara waktu setelah Dadap ditertibkan.

Tidak lama kemudian, rencana itu berubah lagi, yakni menawarkan 400 rumah kontrakan bagi 387 kepala keluarga (KK) di Kampung Baru Dadap yang terdampak penertiban.

Setelah warga menolak pemberian Surat Peringatan Kedua (SP-2) pada Selasa (10/5/2016) kemarin, baru muncul pernyataan soal kampung deret khusus nelayan.

Menanggapi perbedaan informasi seperti itu, warga Dadap mengaku bingung dan menganggap belum ada persiapan matang dari Pemerintah Kabupaten Tangerang terkait rencana penertiban tersebut.

"Pemkab Tangerang tidak transparan kepada warga. Warga mencari kepastian, jangan sampai nasib mereka digantungkan begitu saja, apalagi hidup mereka kan ada di laut, dari melaut. Kalau dipindah ke tempat yang jauh, akan kesulitan," tutur Tigor.

Kompas TV Digusur, Nelayan Mengadu ke DPR
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Imam Budi Hartono Besuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Berdoa dan Beri Santunan

Megapolitan
Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Tangkap Paman dan Kakek, Kini Polisi Periksa Nenek Berkait Pencabulan 2 Cucunya di Depok

Megapolitan
Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Kakak Korban Kecelakaan SMK Lingga Kencana Depok: Terima Kasih kepada Pihak yang Bantu Pengobatan Suci

Megapolitan
Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Bocah 6 Tahun Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa di Cakung

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Masih Terbaring di RS UI, Kondisi Sempat Turun Drastis

Megapolitan
Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Ban Pecah, Mobil Muatan Sembako Kecelakaan di Tol Cijago

Megapolitan
6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

6 Pemuda Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Bogor, Polisi Sita Golok dan Celurit

Megapolitan
Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Dishub Jakpus Dalami Kasus 2 Bus Wisata Diketok Tarif Parkir Rp 300.000 di Istiqlal

Megapolitan
Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Dishub Klaim Langsung Lerai dan Usir Jukir Liar yang Palak Rombongan Bus Wisata di Masjid Istiqlal

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Positif Sabu

Megapolitan
Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Dishub Jaksel Jaring 112 Jukir Liar yang Mangkal di Minimarket

Megapolitan
Petinggi Demokrat Unggah Foto 'Jansen untuk Jakarta', Jansen: Saya Realistis

Petinggi Demokrat Unggah Foto "Jansen untuk Jakarta", Jansen: Saya Realistis

Megapolitan
Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Evakuasi Mobil di Depok yang Jeblos ke Septic Tank Butuh Waktu Empat Jam

Megapolitan
Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Gerebek Rumah Ketua Panitia Konser Lentera Festival Tangerang, Polisi Tak Temukan Seorang Pun

Megapolitan
Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Tunjuk Atang Trisnanto, PKS Bisa Usung Cawalkot Bogor Sendiri Tanpa Koalisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com