JAKARTA, KOMPAS.com — Massa dari Gerakan Bela Negara bersama Forum Umat Islam berencana melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jumat siang ini. Diperkirakan, 7.000 orang akan melakukan aksi jalan kaki dari Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengatakan, polisi telah menerbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) terkait aksi tersebut.
"Iya, kami sudah terbitkan STTP untuk aksi penyampaian pendapat tersebut," ujar Awi kepada Kompas.com di Mapolda Metro Jaya, Jumat (3/6/2016).
Awi mengatakan, jumlah personel pengamanan aksi tersebut berjumlah 1.605 personel dari Polda Metro Jaya. Selain itu, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, kepolisian juga sudah menyiagakan kendaraan antihuru-hara.
"Kami melakukan pengamanan sesuai protap. Ranmas ada 30 motor, patroli kota ada sembilan mobil, barrier, water cannon enam unit, dan barakuda enam unit," ucapnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab menegaskan, pihaknya menolak kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). FPI meminta pemerintah melakukan pembubaran terhadap kegiatan berbau PKI.
"Kami tidak peduli akan dianggap sebagai kelompok pelanggar hukum. Jelas ada Tap MPRS-nya. Kami akan bubarkan semua kegiatan PKI di seluruh Indonesia," ujar Rizieq dalam acara Simposium Nasional "Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain" di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Ia menambahkan, FPI berencana melakukan apel siaga nasional anti-PKI. Selain itu, pihaknya juga berencana mengepung Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (3/6/2016), seusai Simposium Anti-PKI selesai diselenggarakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.