JAKARTA, KOMPAS.com - Kelurahan Pejagalan, Jakarta Utara mengeluh bahwa sejumlah aduan lewat aplikasi Qlue sudah ditindaklanjuti pihaknya tetapi dalam report di aplikasi itu aduan tersebut kembali berwarna merah atau seakan tidak ditindaklanjuti.
Head of Communication Qlue, Elita Yunanda, ketika dihubungi Kompas.com, Jumat (3/6/2016), mengatakan, salah satu alasan mengapa hal tersebut bisa terjadi karena petugas asal-asalan dalam menindaklanjuti aduan atau penyelesaian aduan tidak sesuai dengan laporan.
Dalam kasus seperti itu, kata Elita, ketika petugas melaporkan bahwa aduan itu sudah ditindaklanjuti, biasanya akan ada user yang kembali mengadu. Mereka tidak puas dengan laporan petugas. Pengaduann seorang user akan diikuti oleh user lainnya.
Dalam kejadian seperti itu, kata Elita, biasanya aduan yang kembali berwarna merah diawali oleh user yang memberikan rating 1 sampai 2 untuk penyelesaian laporan warga.
Selanjutnya tim Qlue bersama Jakarta Smart City (JSC), akan memverifikasi rating tersebut. Salah satunya berkoordinasi dengan PPSU yang ada di wilayah aduan.
"Kenapa bisa jadi merah lagi? Biasanya, diverifikasi sama admin dan JSC kalau tidak sesuai biasanya si pelapor kasih rating, biasanya rating 1. Jadi kalau misalnya sesuai, ada tim Polis Qlue sama Kopas Qlue, itu seperti user yang aktif dan relawan Qlue untuk men-dor (merubah aduan dari hijau menjadi merah), merahin lagi," ujar Elita.
Lurah Pejagalan, Maskur, sebelumnya mengeluhkan aduan yang telah ditindaklanjuti namun kembali berwarna merah atau berstatus tidak ditindaklanjuti. Hal tersebut menimbulkan terjadinya penumpukan aduan yang tidak ditindaklanjuti oleh Kelurahan Pejagalan.