Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Pengumpul Data KTP "Teman Ahok" Dipecat karena Berbuat Curang

Kompas.com - 22/06/2016, 19:10 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kelompok "Teman Ahok"  membenarkan bahwa lima orang yang mengaku sebagai mantan relawan pengumpul data KTP dukungan untuk Ahok memang pernah bergabung dengan kelompok itu. Teman Ahok merupakan kelompok yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok maju pada Pilkada DKI 2017 lewat jalur independen.

Namun, Juru Bicara Teman Ahok, Singgih Widyastomo mengatakan bahwa pihaknya telah memecat kelima orang itu karena ketahuan melakukan tindakan curang dalam pengumpulan data KTP.

Pernyataan tersebut disampaikan Singgih dan sejumlah pendiri Teman Ahok lainnya untuk menanggapi tudingan adanya kecurangan dalam proses pengumpulan data KTP untuk Ahok.

"Untuk R (Richard Sukarno) dan teman-temannya yang konfrensi pers ada 5 orang, tiga dari lima orang itu sudah dikeluarkan dari struktur karena ketahuan kualitas datanya memang tidak bagus. Sedangkan dua lagi sudah dikeluarkan dua minggu lalu," kata Singgih di Markas Teman Ahok di Graha Pejaten, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2016).

Singgih mengatakan, alasan salah satu mantan penanggung jawab (PJ) pengumpulan data KTP dukungan untuk Ahok melakukan kecurangan adalah karena adanya target pengumpulan data KTP. Alasan itu jelas tidak dapat dibenarkan.

Singgih mengatakan, tidak ada sanksi apapun jika seorang relawan tidak mencapai target.

"Kalau kami sebenarnya, jika tidak capai target ya tidak apa-apa, paling ya tidak dapat dana operasional dari kami. Tapi yang disayangkan mereka memalsukan data, jelas itu bisa ada unsur pidana," jelas Singgih.

Rabu pagi, sejumlah orang yang mengaku sebagai mantan PJ pengumpul KTP Teman Ahok menyebut ada kecurangan dalam proses pengumpulan 1 juta KTP yang telah diperoleh Teman Ahok. Salah satu mantan PJ, Richard Sukarno mengatakan, tindakan curang yang telah dia lakukan adalah memasukan data ganda hingga membeli KTP ke RT dan RW.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Penerbangan Pesawat yang Jatuh di BSD dalam Rangka Survei Landasan Baru di Tanjung Lesung

Megapolitan
Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Pesawat Jatuh di Tangsel, KNKT: Pilot Berkeinginan Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst

Megapolitan
KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

KNKT Masih Telusuri Penyebab Pilot Ingin Mendarat Darurat di Lapangan Sunburst BSD

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Pemprov DKI Bakal Batasi Satu Alamat Rumah Maksimal 3 KK

Megapolitan
Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Suasana Haru Iringi Keberangkatan Jemaah Haji di Kota Bogor

Megapolitan
Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Sudah Dievakuasi, Bangkai Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Dibawa ke Bandara Pondok Cabe

Megapolitan
Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Tiga Jenazah Korban Pesawat Jatuh Telah Dibawa Pulang Keluarga dari RS Polri

Megapolitan
Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Marak Kasus Curanmor di Tanjung Priok, Polisi Imbau Masyarakat Kunci Ganda Kendaraan

Megapolitan
'Berkah' di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

"Berkah" di Balik Sumpeknya Macet Jakarta, Jambret Pun Terjebak Tak Bisa Kabur

Megapolitan
Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Ibu di Tanjung Priok Dikira Penculik, Ternyata Ingin Cari Anak Kandung yang Lama Terpisah

Megapolitan
Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Dituduh Ingin Culik Anak, Seorang Ibu di Tanjung Priok Diamuk Warga

Megapolitan
KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

KNKT Bakal Cek Percakapan Menara Pengawas dan Pilot Pesawat yang Jatuh di BSD

Megapolitan
Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Mekanisme Pendaftaran PPDB di Jakarta 2024 dan Cara Pengajuan Akunnya

Megapolitan
Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Cerita Saksi Mata Jatuhnya Pesawat di BSD, Sempat Berputar-putar, Tabrak Pohon lalu Menghantam Tanah

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 20 Mei 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com