JAKARTA, KOMPAS.com - Mapolres Jakarta Utara memperketat penjagaan setelah terjadinya ledakan bom bunuh diri di Mapolresta Surakarta, Jawa Tengah, pada Selasa (5/7/2016) pagi.
Kepala Subbagian Humas Polres Metro Jakarta Utara Komisaris Sungkono mengatakan, sejumlah tindakan pencegahan dilakukan di Mapolres Jakut.
Untuk akses masuk dari pintu utama, pihaknya telah menambah personel untuk menjaga dan mengawasi seluruh tamu yang datang.
Ada 15 personel yang disiagakan setiap harinya untuk menjaga keamanan pintu terdepan.
"Personel sudah kami tambah, kalau biasanya cuma delapan, sekarang jadi 15 (personel). Mereka juga menggunakan senjata lengkap," ujar Sungkono saat ditemui di Mapolres Jakarta Utara, Selasa sore.
Pihaknya juga menutup akses pintu belakang. Ini dilakukan untuk memudahkan identifikasi keluar masuk pengunjung yang datang ke Mapolres.
Seluruh penjagaan ekstra itu, kata Sungkono, akan terus dilakukan hingga kondisi telah kondusif.
"Kami tidak tahu sampai kapan karena situasi seperti ini sulit diprediksi. Tapi untuk masyarakat kami meminta agar tenang dan beraktifitas seperti biasa," ujar Sungkono.
Ledakan bom bunuh diri terjadi di Markas Korps Polresta Surakarta, Selasa pukul 07.30 WIB. Awalnya, pelaku yang menggunakan sepeda motor berpelat nomor AD 6136 HM masuk ke halaman Mapolresta.
Anggota polisi mencegatnya dan menanyakan apa keperluan pelaku. Namun, sebelum sempat menjawab, pelaku melarikan diri sehingga dikejar.
Pelaku lantas meledakkan diri di dekat kantor Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) di Mapolresta Surakarta. Pelaku tewas seketika dan seorang polisi luka ringan.