Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Pengguna "Commuter Line" dan PT KCJ Bertemu Bahas Stasiun Manggarai

Kompas.com - 07/08/2016, 19:20 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembicaraan mengenai kondisi Stasiun Manggarai menjadi salah satu topik hangat dalam acara halalbihalal komunitas pengguna KRL commuter line dengan pihak PT KRL Commuter Jabodetabek (KCJ) di Mangga 2 Square, Minggu (7/8/2016) siang.

Acara yang berlangsung hingga Minggu sore itu merupakan yang pertama kalinya mempertemukan komunitas pengguna commuter line se-Jabodetabek.

"Antrean penumpang di Stasiun Manggarai bisa dibilang lagi jadi trending topic. Termasuk soal kursi jemuran atau bangku sender, toilet, kursi, dan kondisi mushala di sana," kata salah satu anggota komunitas @jalurbekasi, Tari, kepada Kompas.com di lokasi.

Tari menceritakan, pengguna commuter line banyak mengutarakan tentang kepadatan di Stasiun Manggarai. Dalam pembahasannya dengan Direktur Utama PT KCJ Muhammad Nurul Fadhila, dijelaskan bahwa penyebab antrean penumpang yang menumpuk di Stasiun Manggarai tidak lepas dari soal wesel.

Wesel yang dimaksud adalah konstruksi rel kereta bercabang yang berfungsi memindahkan jurusan jalan kereta tersebut. Ketika wesel mengalami gangguan, kereta yang seharusnya bisa dengan cepat masuk ke stasiun, menjadi tersendat, dan penumpang harus menunggu lama di peron.

Menanggapi kondisi tersebut, menurut Tari, pihak PT KCJ sedang mengupayakan beberapa langkah sebagai solusinya. Sempat disebutkan ada rencana membuat double track atau dua rel ganda di Stasiun Manggarai.

Selain itu, dibahas kemungkinan memisahkan jalur untuk kereta luar kota atau jarak jauh dengan kereta dalam kota atau commuter line. Dengan begitu, perjalanan KRL diharapkan tidak lagi terganggu seperti saat ini ketika antara KRL commuter line dan kereta jarak jauh masih harus lewat secara bergantian di rel yang sama.

"Kami juga bahas toilet di Stasiun Manggarai masih sedikit sama mushala terlalu sempit. Kalau soal kursi jemuran atau bangku sender, itu memang pro-kontra di kalangan pengguna. Kalau saya pribadi, setuju pakai bangku sender, karena lebih efisien," tutur Tari.

Acara tersebut diikuti oleh sejumlah komunitas pengguna commuter line. Masing-masing komunitas membedakan dirinya dari wilayah atau jalur commuter line yang sering mereka lewati, seperti @jalurbekasi untuk arah Bekasi, @jalurdepokbogor untuk arah Depok dan Bogor, @jalurserpong untuk ke arah Serpong, Parung Panjang, dan Maja, @clickompasiana untuk pengguna commuter line yang juga blogger, dan @taudariblogger yang mirip dengan komunitas @clickompasiana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Diisukan Bakal Dipindah ke Nusakambangan, Pegi Perong Tiap Malam Menangis

Megapolitan
Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Juru Parkir Liar di JIS Bikin Resah Masyarakat, Polisi Siap Menindak

Megapolitan
Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Pegi Perong Bakal Ajukan Praperadilan Atas Penetapannya sebagai Tersangka di Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Viral Tukang Ayam Goreng di Jakbar Diperas dengan Modus Tukar Uang Receh, Polisi Cek TKP

Megapolitan
Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Peremajaan IPA Buaran Berlangsung, Pelanggan Diimbau Tampung Air untuk Antisipasi

Megapolitan
Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Jaksel Peringkat Ke-2 Kota dengan SDM Paling Maju, Wali Kota: Ini Keberhasilan Warga

Megapolitan
Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Gara-gara Mayat Dalam Toren, Sutrisno Tak Bisa Tidur 2 Hari dan Kini Mengungsi di Rumah Mertua

Megapolitan
Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Imbas Penemuan Mayat Dalam Toren, Keluarga Sutrisno Langsung Ganti Pipa dan Bak Mandi

Megapolitan
3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

3 Pemuda di Jakut Curi Spion Mobil Fortuner dan Land Cruiser, Nekat Masuk Halaman Rumah Warga

Megapolitan
Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Seorang Wanita Kecopetan di Bus Transjakarta Arah Palmerah, Ponsel Senilai Rp 19 Juta Raib

Megapolitan
3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

3 Pemuda Maling Spion Mobil di 9 Titik Jakut, Hasilnya untuk Kebutuhan Harian dan Narkoba

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Tiga Pencuri Spion Mobil di Jakarta Utara Ditembak Polisi

Megapolitan
Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Terungkapnya Bisnis Video Porno Anak di Telegram: Pelaku Jual Ribuan Konten dan Untung Ratusan Juta Rupiah

Megapolitan
Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Rugi Hampir Rp 3 Miliar karena Dugaan Penipuan, Pria di Jaktim Kehilangan Rumah dan Kendaraan

Megapolitan
Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa 'Debt Collector' yang Berkali-kali 'Mangkal' di Wilayahnya

Geramnya Ketua RW di Cilincing, Usir Paksa "Debt Collector" yang Berkali-kali "Mangkal" di Wilayahnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com